ANKARA (Arrahmah.com) – Kebanyakan aktivis Freedom Flotilla yang tewas oleh tentara zionis, mengalami luka tembak ganda, ujar dokter Turki yang melakukan otopsi terhadap korban. Sebagian besar dari mereka dibunuh dengan tembakan terakhir di kepala mereka.
Menurut dokter tersebut, sekitar 30 peluru lebih ditemukan dari 9 jenazah.
Hal ini sekaligus menyangkal pernyataan otoritas ISrael yang mengatakan bahwa “komando telah memerintahkan untuk meminimalkan korban tewas dan hanya menggunakan senjata api hanya untuk mempertahankan diri”.
Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan menekankan bahwa insiden ini adalah yang pertama kali terjadi terhadap Turki.
Pengacara Turki, Basim Mansur mendatangi para aktivis Freedom Flotilla yang ditahan Israel dan mengatakan bahwa dua perempuan yang ditangkap dari kapal Mavi Marmara mengatakan apa yang mereka saksikan, mereka melihat dua penumpang kapal diseret oleh tentara zionis dan dilemparkan ke dalam laut.
Dokter Mesir yang menjadi salah satu partisipan dalam kapal tersebut mengatakan bahwa tentara Israel menolak untuk membiarkan korban luka mendapatkan perawatan medis, sehingga beberapa dari mereka meninggal dunia karena kehabisan darah.
Tentara zionis juga menembak salah seorang wartawan foto yang mengabadikan kekejaman zionis ini. Dan kemudian otoritas zionis mengumumkan bahwa terdapat “militan” dalam kapal yang berusaha menyerang tentara Israel namun pada faktanya mereka yang berada dalam kapal sama sekali tidak bersenjata. (haninmazaya/KC/arrahmah.com)