JAKARTA (Arrahmah.com) – Dua orang mujahid asal Indonesia bersama tiga orang mujahidin lainnya ditangkap oleh pihak keamanan Filipina. Kelima mujahid itu ditangkap disebuah tempat persembunyian yang terletak di sebuah pulau terpencil di Filipina Selatan.
Kelima mujahid yang disinyalir anggota JI itu diduga adalah penghubung antara mujahidin Filipina dengan pemodal luar negeri yang potensial dan pelatih militer jaringan Al Qaeda.
Kelima mujahid itu dipimpin oleh seorang insinyur terlatih, Zulkifli bin Hir, salah seorang tokoh kunci kelompok jihad di Asia Tenggara.
Washington menawarkan hadiah 5 juta US dollar untuk Zulkifli bin Hir alias Marwan.
“Mereka tampaknya secara aktif bergerak di sekitar Sulu,” kata komandan militer Letjen Raymundo Ferrer seperti dikutip dari situs arabnews, Rabu (04/01).
Ferrer juga mengatakan mujahidin lain yang berhasil ditangkap adalah Abdullah Ali alias Muawiyah, dan dua orang yang diduga warga negara Indonesia yang diketahui bernama Qayim dan Sa’ad, serta seorang yang di duga warga negara Malaysia bernama Amin Baco alias Abu Jihad.
“Tentara telah memperoleh gambar Marwan dan Muawiyah,” kata Ferrer.
Ferrer yang mengepalai militer wilayah Mindanao Barat mengatakan, ia mengaku tidak menyadari kehadiran mujahidin asing di wilayahnya.
Militer setempat terus berusaha memonitor gerak-gerik mereka. Selain itu, mereka juga memfokuskan pencarian pada kelompok Abu Sayyaf.
“Sebenarnya, apa yang kami lakukan adalah terus memburu kelompok Abu Sayyaf, karena JI biasanya bersama dengan Abu Sayyaf,” terang juru bicara Ferrer, Randolph Cabangbang.(dbs)
(bilal/arrahmah)