SRINAGAR (Arrahmah.com) – Di wilayah Kashmir yang diduduki, pembunuhan seorang mahasiswa oleh personil polisi musyrik India di daerah Boniyar, Baramulla, membangkitkan kecaman besar-besaran di wilayah tersebut, seperti yang dilansir KMS.
APHC, Front Pembebasan Jammu dan Kashmir, Assosiasi Kashmir Bar dan aktivis ham sangat mengutuk pembunuhan Altaf Ahmad Sood yang ditembak mati oleh personil polisi pendudukan saat demonstrasi menentang kebijakan anti-rakyat otoritas boneka tengah berlangsung.
Juru bicara APHC dalam sebuah statemen mengungkapkan kesedihan berat dan penderitaan atas pembunuhan tersebut. “Di satu sisi, orang di seluruh dunia merayakan pergantian tahun di sisi lain, orang-orang di wilayah yang diduduki sedang dibunuh atas tuntutan mereka,” ujar statemen. Statemen menambahkan : “Ini adalah bukti bahwa Kashmir sedang diperintah oleh polisi dan tentara”.
Sedang Syed Ali Gilani dalam statemennya mengutuk keras terorisme negara India di wilayah yang mayoritas berpenduduk Muslim tersebut.
Selama ini, tentara dan polisi musyrik India selalu membungkam aspirasi rakyat Kashmir dengan todongan senjata. Hampir setiap harinya selalu ada Muslim Kashmir yang gugur akibat kebrutalan dan arogansi tentara pendudukan. (haninmazaya/arrahmah.com)