JAKARTA (Arrahmah.com) – Tuduhan Tajul Muluk bahwa Sekte Syiah selama ini mendapatkan tekanan dan terror dari umat muslim di Madura, ditampik oleh KH. Ali Karrar. Ulama Kharismatik dari Madura ini mengatakan bahwa fakta itu dibalik oleh Tajul.
“Yang benar mereka (Syiah) yang selalu mengusik ketenangan Sunni. Ibarat ladang, mereka selalu berusaha untuk menanam ladang milik orang lain,” katanya kepada Eramuslim.com, Jum’at (29/12).
Mengenai adanya seratusan pengikut Syiah di Madura, Kyai Ali Karrar mengatakan bahwa mereka pada dasarnya adalah orang tidak faham. Kyai juga mensinyalir ada aliran dana yang digelontorkan Tajul kepada para pengikutnya. “Mereka ini orang enggak ngerti, tapi butuh uang itu,”ujar Kyai Ali.
Para ulama sendiri meminta dengan tegas bahwa tuntutan mereka harus dipenuhi, “Bahwa faham Syiah harus angkat kaki dari Madura,” ujarnya.
“Kami juga meminta aparat untuk menjaga keamanan, tidak saja bicara,” tambahnya yang sempat kecewa mengapa Tajul Muluk masih saja dibiarkan aparat datang ke Madura.
Kyai Ali Karrar menambahkan bahwa perbedaan antara Sunni dan Syiah sudah masuk wilayah ushul. Para pemeluk sekte Syiah tidak bisa mendompleng nama MUI untuk menyatakan bahwa mereka tidak sesat. Karena Ahlusunnah mengakui kekholifahan Abu bakar, Umar dan Utsman. Tapi Syiah sebaliknya.
“Yang kedua, kami Ahlussunah meyakini Al Qur’an yang sudah ada di dunia ini adalah Al Quran yang aseli tidak boleh dikurangi dan ditambahi walau hanya satu huruf. Tapi menurut Syiah Al Qur’an yang ada sekarang ini bukan yang aseli,” pungkasnya. (eramuslim/arrahmah.com)