(Arrahmah.com) –Tulisan ini menjelaskan tentang bagaimana pentingnya keamanan yang kuat di dalam tubuh kelompok jihad maupun di dalam setiap individu yang bergabung ke dalam kelompok jihad dan bagaimana teladan langkah-langkah keamanan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam, para sahabatnya radialllahu ‘anhum, dan para mujahidin fiisabiilillah.
Semoga tulisan ini dapat menjadi salah satu pintu ilmu bagi siapa saja yang yang sedang dan ingin berjihad, agar menjadi lebih cerdas dan dewasa dalam melakukan operasi-operasi jihad di lini manapun. dan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kaum muslimin yang tengah berusaha menapaki jalan jihad dan bagi kaum muslimin yang senantiasa mendukung operasi-operasi jihad dan membela mujahidin dimanapun mereka berada. Berikut terjemahan tentang pentingya keamanan yang kuat di dalam tubuh kelompok mujahidin yang dimuat oleh Forum Ansar Mujahidin.
As salaamu ‘alaykum wa rahmatullah wa barakatuh,
Bissmillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, yang Maha Pencipta, dan yang Maha Melindungi orang-orang beriman dan orang-orang yang lemah. Yang akan mengancurkan para tiran dan memenangkan kaum muslimin dari para tiran. Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi dan Rasul tercinta Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam dan para pendahulunya, keluarganya, dan para sahabatnya radiallahu’anhum, dan kepada para imam mujahidin semoga rahmat Allah terlimpah atas mereka, dan kepada siapa saja yang berjalan di atas petunjuk, menghidupkan kembali Sunnah hingga hari pembalasan.
Amma ba’du
Allah berfirman dalam Al Qur’an:
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. dan Allah Sebaik-baik pembalas tipu daya.” (8:30)
Pertahankan Spesialisasi dalam Jihad
Dalam sepuluh tahun terakhir, banyak mujahidin telah ditangkap oleh para salibis dan antek-antek mereka. Jika kita melihat kepada dokumen-dokumen milik badan intelijen kafir, kita akan menemukan banyak alasan tak mendasar dalam penangkapan saudara-saudara kita. Banyak diantara saudara-saudara kita yang memiliki motivasi (tujuan) yang benar namun tidak fokus dalam hal keamanan.
Yang saya perhatikan di dalam laporan-laporan adalah kebanyakan mujahid hanya berfikir tentang bagaimana mencapai kesyahidan. Tidak ada keraguan bahwa kesyahidan adalah hal terbesar yang harus dicapai, tetapi hal ini bukanlah alasan utamanya. Alasan utama dalam jihad fisabiilillah adalah untuk menegakkan kalimatullah di atas muka bumi ini.
Jika kita melihat kelompok jihad Al Qaeda, kita akan menemukan banyak hal yang menakjubkan yang ditunjukkan oleh pemimpin cerdas Al Qaeda yakni Shaikh Usamah bin Laden rahimahullah. Banyak ikhwah yang bergabung dengan barisan mujahidin ini (Al Qaeda) untuk melakukan operasi-operasi kemartiran. Banyak dari mereka yang ditolak “dewan pencari kemartiran” untuk melakukan operasi martir.
Dalam perang gerilya sangatlah penting untuk tetap melakukan spesialisasi dan menggunakannya dalam medan jihad yang berbeda. Jika kita belajar dari buku-buku yang berbeda tentang perang gerilya, ini adalah hal yang penting yang harus dipersiapkan oleh mujahidin di dalam medan keamanan. Aturan terpenting di dalam tahap pertama adalah “Melawan musuh untuk tetap hidup”.
Dalam tahap pertama, kelompok berjumlah kecil dan memilik peralatan sedikit. Tidak ada keraguan bahwa kemenangan datangnya dari Allah Ta’ala, tetapi kita harus untuk mengambil langkah tepat untuk menggapai kemenangan dari musuh-musuh kita.
Sekarang ini, sangat sulit menemukan muslim yang ingin untuk mengabdi demi agamnya dan mati untuk agamanya. Jika kaum muslimin memilik dua karakteristik ini, kepemimpinan akan sepenuhnya menjaga mereka. Motivasi (tujuan) dari orang-orang yang memilik karakteristik seperti ini adalah sesuatu yang tidak dapat dibeli dengan uang. Itu adalah hadiah dari Sang Pencipta langit dan bumi untuk umat ini.
Untuk membuat hal ini lebih jelas lagi, saya akan memberikan sebuah contoh: “Anggaplah engkau sedang berjalan-jalan melalui sungai dengan teman-temanmu. Engkau melihat sesuatu yang mengambang di kejauhan tetapi engkau ragu apa itu. Setelah beberapa detik engkau melihat bahwa itu adalah seorang anak kecil yang tenggelam di sungai. Apa yang akan terjadi kemudian? Beberapa detik sangatlah berharga dalam situasi seperti itu. Salah seorang dari kelompok itu harus bertindak dalam jalan yang berbeda. Pemimpin kelompok itu akan melakukan pembagian tugas, dia akan meminta yang lainnya untuk memanggil ambulans dan memilih orang terkuat untuk operasi penyelamatan. Apa yang kita pelajari dari contoh di atas adalah bahwa jika pemimpin tidak melakukan langkah yang tepat, anak itu akan tenggelam (tak terselamatkan). Tetapi marilah kita membuat pembagian tugas. Apa yang akan terjadi jika pemimpin menyuruh seorang yang lemah untuk menyelamatkan anak itu? Hal itu akan berakhir pada kematian dua orang.”
“Seorang ahli adalam seseorang yang telah sukses dalam membuat keputusan dan penilaian sederhana untuk mengetahui apa yang harus diperhatikan dan apa yang harus diabaikan”.
Fondasi Keamanan
Keamanan adalah salah satu pilar yang paling penting untuk seorang mujahid atau kelompok jihad. Tanpa kemananan, sebuah kelompok jihad akan menjadi sangat buruk dan mudah ditargetkan oleh musuh. Setiap kelompok jihad harus menulis perencanaan terkait keamanan. Tetapi saya tidak sedang berbicara tentang menulis rencana hanya untuk memilikinya saja.
Saya berbicara tentang apa yang harus diimplementasikan oleh setiap anggota sebuah kelompok. Keamanan (risalah amniyah) adalah sesuatu yang kalian tidak temukan di dalam buku atau pedoman. Keamanan adalah sesuatu yang perlu kalian kembangkan dengan menggunakan langkah-langkah perlawanan terhadap musuh. Maka dari itu, sangat penting untuk memiliki pengetahuan (ilmu) mengenai keamanan dalam peperangan, tetapi jika tidak mengimplementasikan ilmu dengan kebodohan. Contohnya, kita dapat membandingkannya dengan seorang ulama yang tahu akan banyak hal tentang ilmu dien ini, tetapi tidak melaksanakan sholat meski sat raka’at kepada Allah.
“perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya[1474] adalah seperti keledai yang membawa Kitab-Kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (62:5)
Setiap fondasi jihad membutuhkan fondasi kemanan yang kuat. Apa yang akan terjadi jika gedung besar dengan fondasi yang lemah? Gedung itu akan runtuh dan akan melukai orang-orang di sekitarnya. Hal yang sama akan terjadi dengan kelompok jihadatau perorangan yang melakukan operasi yang besar dengan fondasi keamanan yang lemah.
Pelaksanaan langkah-langkah keamanan
Seberapapun tingginya posisi seorang anggota dalam sebuah kelompok jihad, langkah-langkah keamanan harus dilaksanakan oleh sebuah organisasi/kelompok. Langkah-langkah keamanan yang diterapkan untuk seorang komandan tentu tidak sama dengan pejuang dibawahnya. Langkah-langkah keamanan harus melindungi setiap indivu dan melindungi informasi mereka.
” Hai orang-orang yang beriman, bersiap siagalah kamu, dan majulah (ke medan pertempuran) berkelompok-kelompok, atau majulah bersama-sama!” (4:71)
Langkah-langkah keamanan harus layak di dalam lingkungan individu. Jika seseorang diketahui oleh musuh, kelompok jihad itu harus mengambil langkah langkah-langkah keamanan yang berbeda dari orang lain yang belum diketahui oleh musuh. Contohnya, juru bicara dari Gerakan Pemuda Mujahidin (Al Shabaab) diketahui oleh musuh, tetapi pemimpin Al Shabaab tidak diketahui oleh musuh. Ada ratusan gambar dari juru bicara, namun tidak satupun gambar pemimpin mereka dipublish. Hal ini menunjukkan bahwa juru bicara diizinkan untuk menampilkan dirinya kepada dunia, sedangkan pemimpinnya tidak. Ini adalah taktik baru yang digunakan banyak kelompok jihad setelah terbunuhnya Asy syahid Abu Mush’ab rahimahullah.
Rasa keamanan dan Infiltrasi
Hal pertama dan terpenting untuk keamanan seorang mujahid adalah mengetahui dengan siapa kalian bekerja. Jika kalian tidak mengetahui rekan kerja kalian, hal itu akan menyebabkan ketidakamanan. Kalian dapat mengekspos diri kalian dan kelompok kalian untuk mata-mata dari berbagai badan intelijensi. Jika kelompok itu diinfiltrasi (adanya penyusupan) oleh agen intelijen kemudian kalian tidak punya pilihan lain untuk menghancurkan kelompok itu.
Dalam buku peperangan kita menemukan bahwa, serangan kejutan (mendadak) adalah yang paling efektif untuk tentara atau kelompok perlawanan. Jika musuh sukes dalam infiltrasi terhadap mujahidin atau kelompok jihad, hal ini akan mengakibatkan efek besar pada setiap individu. Setiap orang akan fokus satu sama lainnya dan melupakan penyebab utama dari kelompok itu. Sementara, kelompok yang lain sibuk mencari informasi-informasi, dan musuh akan mempersiapkan serangan kejutan lainnya yang akan menimbulkan ketakutan dan teror di hati-hati mujahidin.
Jika kita membaca laporan-laporan tentang serangan mujahidin di New York dan Washington, kita akan menemukan bahwa pemerintah Amerika telah dikejutkan oleh serangan-serangan mujahidin. Setelah serangan terjadi, Amerika mengkhawatirkan serangan berikutnya yang berbeda di kota lain. Ketakutan dan teror yang telah masuk ke dalam pembuluh darah Amerika setelah serangan mematikan adalah lebih berat daripada hari dimana serangan-serangan itu terjadi. Al Qaeda berhasil menyusup ke Amerika dan menyerang mereka dan melumpuhkan teknologi super mereka.
Jika ada rasa keamanan antara mujahidin, hal itu akan memotivasi mereka melanjutkan operasi jihad melawan musuh. Jika anggota kelompok jihad disingkirkan/dibunuh setiap hari oleh musuh, hal itu akan menurunkan motivasi mujahidin dan menimbulkan ketakutan dan ketidakamanan diantara mereka.
Teladan keamanan dari Sirah Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam
Jika kita mempelajari biografi Nabi kita tercinta Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam, kita akan menemukan banyak teladan terkait dengan keamanan. Jika kita mempelajari tahap pertama dari persiapan beliau untuk hijrah ke Madina, kita akan menemukan langkah-langkah keamanan yang hebat dilaksanakan oleh Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam.
Fondasi keamanan dipersiapkan di rumah Abu Bakar radiallhu ‘anhu. Langkah pertama adalah menyuruh Ali radiallahu ‘anhu untuk tidur di tempat tidur Rasulullah shallahu ‘alaihi wa salam. Orang-orang musyrik Quraisy mengintip melalui pintu kamar yang masih terkunci untuk memastikan bahwa Rasulullah masih tertidur. Langkah kedua adalah mencari tempat untuk bersembunyi selama tiga hari.
Banyak orang tidak memperhatikan biografi beliau shalallahu ‘alaihi wa salam secara rinci. Mengapa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam memilih gua di gunung Tsur sebagai tempat untuk bersembunyi? Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam berjalan ke gua tersebut pada saat gembala-gembala berjalan ke gunung Tsur. Beliau shalallahu ‘alaihi wa salam melakukan hal itu karena domba dan unta akan menghapus jejak beliau dan Abu Bakar. Ini hanyalah dua teladan dari ratusan teladan yang dapat kita temukan di Sirah Rasulullah Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam terkait dengan keamanan di dalam operasi jihad.
Pengembangan Keamanan
Perang antara mujahidin dan pasukan salibis adalah “perang intelijen”. Aturan pertama perang intelijen adalah “siapa yang akan menemukan yang lainnya pertama”. Jika kita melihat ke dalam perang antara Amerika dan Al Qaeda di Afghanistan/Pakistan, kita akan menemukan perang pesawat pembunuh tanpa awak dan mata-mata melawan musuh tersembunyi yang hanya diketahui operasi militer mereka dengan para mujahidin yang memiliki peralatan terbatas.
Amerika tidak memerangi orang-orang yang memiliki seragam dan pangkalan militer. Mereka memerangi orang-orang yang tinggal dekat dengan musuh. Beberapa dari mereka tidak hanya tinggal dekat dengan musuh, tetapi bahkan berada dengan musuh di pangkalan militer mereka. Contoh yang terbaik dari “perang intelijen” adalah operasi yang membunuh tujuh komandan CIA di provinsi Khost. Operasi ini adalah operasi yang paling sulit di saat itu yang dilakukan mujahidin Al Qaeda.
Jika kita ingin melakukan operasi dalam level tinggi, kita harus mempelajari teknologi musuh yang digunakan untuk menyerang pemimpin-pemimpin kita, mujahidin, dan para pendukung mereka. Tidak mungkin untuk melaksanakan langkah-langkah keamanan tanpa pengetahuan tentang teknologi yang digunakan musuh untuk melawan kita.
Jika kita melihat kepada langkah-langkah yang kita gunakan sepuluh tahun lalu,hal itu akan menjadi sia-sia hari ini. Sebagai contoh: kita menggunakan handphone sepuluh tahun lalu untuk berkomunikasi satu sama lain. Jika kita menggunakan handphone hari ini di dalam medan perang, pasti akan menyebabkan kerusakan dan kehancuran terhadap mujahidin. Karena itu, kita menggunakan alat-alat yang berbeda untuk mengakali musuh. Terkadang, lebih baik untuk menggunakan alat yang sederhana daripada alat-alat yang rumit dan menghambur-hamburkan uang banyak.
“Kalian dapat menemukan apa yang membuat musuh ketakutan dengan mengamati cara-cara yang mereka gunakan untuk menakuti kalian.”
Demikian apa yang dapat saya sampaikan tentang pentingnya keamanan di dalam medan jihad. Jika saya memiliki waktu luang lain, saya akan menulis bagian ke dua, insya Allah.
“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.” (12:21)
“Ya Allah berikanlah kemenangan kepada mujahidin atas musuh-musuh mereka., jangan membuat mereka bergantung kepada perkataan dan perbuatan mereka, dan rahmati lah mereka dan jangan menghukum mereka, Ya Allah buatlah mereka mengingat Mu dan takut kepada Mu dan bergantung hanya kepada Mu, buatlah mereka jama’ah yang senantiasa bertaubat kepada Mu, takut kepada Mu dan mentaati Mu, Ya Allah buatlah mereka termasuk orang-orang yang pantas Engkau menangkan, Ya Allah yakinkan mereka bahwa Engkau akan memenangkan orang-orang yang yakin kepada Mu Wahai Tuhan semesta alam, Ya Allah buatlah mereka bersabar dan mengguncang kaki-kaki musuh mereka, Wahai Yang Maha Penolong lagi Maha Pemberi.”
Wallahu a’lam bisshowab dan shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah Muhammad Shalallahu ‘alahi wa salam, keluarga serta para sahabatnya radiallahu ‘anhum dan siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik.
Jangan lupa mengingat saya di dalam do’a-do’a kalian.
Wa salaamu’alaykum
Al Faqir Abdullah
Ahad 11 Desember 2011
(siraaj/arrahmah.com)