SANA’A (Arrahmah.com) – Ribuan demonstran kembali memenuhi jalanan di Yaman sambil membakar bendera Amerika serta meneriakkan slogan-slogan yang menentang Amerika Serikat dan rezim diktator Ali Abdullah Saleh.
Aksi ini terjadi di beberapa kota Yaman, termasuk Sana’a dan kota selatan Taizz, pada hari Minggu (25/12/2011).
Wapres Yaman, Abdarah Mansur Hadi, mengambil alih posisi Saleh pada 23 November di bawah kesepakatan transisi yang difasilitasi oleh Dewan Kerjasama Teluk (GCC).
Para demonstran juga meminta penurunan Hadi dan menyebut Hadi sebagai perpanjangan tangan Saleh.
Selain itu, mereka pun mengekspresikan kemarahan mereka atas pembunuhan yang dilakukan oleh pasukan loyalis Saleh terhadap para demonstran baru-baru ini.
Sebelumnya pada hari Sabtu (24/12), pasukan rezim melepaskan sejumlah tembakan pada ribuan demonstran yang melakukan aksi long-march sepanjang 270 kilometer dari Taizz ke Sana’a. Pembubaran yang berujung kekerasan berdarah ini menewaskan sekurangnya 13 orang dan melukai sekitar 200 demonstran.
Bersamaan dengan bentrokan mematikan ini, Saleh mengumumkan bahwa dirinya berencana untuk meninggalkan kekuasaannya demi AS tanpa memberikan waktu yang jelas mengenai kemundurannya itu.
Sebagian besar rakyat Yaman menyalahkan Riyadh dan Washington karena berusaha melemahkan aksi protes yang mereka lakukan sejak Januari lalu. (althaf/arrahmah.com)