WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pernyataan Amerika Serikat mengenai serangan Israel terhadap Freedom Flotilla sangatlah munafik dan Amerika Serikat merupakan pelaku utama di balik penyerangan tersebut, seorang akademisi AS mengatakan.
Ralph Schoenman, penulis The Hidden History of Zionism, mengatakan bahwa meskipun terdapat seluruh dunia memprotes tindakan biadab Israel terhadap armada yang mengangkut bantuan untuk Gaza, negara Zionis itu tidak mungkin bisa diseret pengadilan.
Israel diperkuat dan ditopang terus-menerus oleh Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, sehingga negara tersebut tak pernah merasa takut untuk terus mengancam dan mempertahankan blokade ketat atas Gaza dan dengan demikian terus mengancam tetangga dan mempertahankan blokade Gaza.
Dia menyebutkan bahwa beberapa minggu lalu, Gedung Putih meminta Kongres untuk mengucurkan bantuan militer tambahan sebesar 205 juta dolar kepada Israel. Hal ini hanya satu dari sekian banyak bantuan yang diberikan AS untuk Israel.
Bantuan keuangan dimaksudkan untuk mendukung Iron Dome, sebuah perisai sistem roket yang diduga dirancang untuk mempertahankan Israel dari serangan roket dari Hamas dan Hizbullah, Schoenman menyatakan. Tapi sebetulnya Iron Dome ini dipersiapkan untuk membantai rakyat Lebanon dan Gaza, lanjutnya.
Dia menegaskan Sunday Times baru-baru ini melaporkan mengenai keputusan Israel untuk mengerahkan tiga kapal selam Jerman yang dilengkapi nuklir ke Teluk Persia dekat pantai Iran, sambil menambahkan bahwa kapal selam pertama telah dikirimkan ke wilayah Teluk Persia.
Schoenman yakin bahwa semua kebijakan dan keputusan ini merupakan bagian kecil dari keseluruhan rencana perang besar di wilayah Timur Tengah yang sepenuhnya diketahui dan didukung oleh Paman Sam.
Militer Israel menyerang Freedom Flotilla di perairan internasional di Laut Mediterania pada tanggal 31 Mei pagi hari, menewaskan lebih kurang 20 orang yang di enam kapal dan sebagian besar meurpakan warga Turki, serta melukai sekitar 50 lainnya. (althaf/ptv/arrahmah.com)