AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Pada hari Kamis (20/12/2011), untuk kesekian kalinya media melaporkan melaui pernyataan juru bicara pejabat antek bahwa adanya ‘re-integrasi’ 50 mujahidin Taliban dengan rezim Kabul di distrik Panjwai provinsi Kandahar.
“Proses perdamaian dan rekonsiliasi”. Ketua kelompok yang mengenalkan diri mereka sebagai”Haji Mu’alim”, tanpa dasar mengklaim bahwa anak buahnya aktiv di Kandahar, Panjwai dan distrik Maiwand.
Dalam situs resminya, Imarah Islam Afghanistan (IIA) melalui salah satu juru bicaranya Qari Yousuf Ahmadi menjelaskan terkait klaim keliru tersebut, bahwa hal itu hanyalah bagian dari propaganda kegagalan yang sering menyebarkan berita bohong melalui mulut-mulut musuh yang harus ditanggalkan.
Orang yang mengaku “Haji Mu’alim” telah mengklaim bergabung dengan mujahidin IIA adalah penipuan mutlak!!. Berdasarkan informasi mujahidin, nama itu tidak ada hubungannya dengan IIA. Orang itu dianggap telah membuat klaim dan memanfaatkan nama IIA untuk tujuan “keuangan” dan “kekuasaan”.
Hal itu juga dapat dianggap “pekerjaan sampingan” dan manifesto dari pemerintahan antek yang telah didorong sehingga dapat menyembunyikan keadaan mereka yang telah memburuk dan menggambarkan seolah-olah mujahidin telah melemah dan telah kehilangan semangat untuk melawan musuh-musuh islam.
Sebelum “melodrama” ini dibuat, seorang yang bernama Noor-ul-Aziz berparade di depan media pada empat bulan sebelumnya yang konon diduga terkait dengan mujahidin dan telah menyerahkan diri ke rezim Karzai. Setelah menyelidiki berita tersebut, terbukti bahwa tidak ada orang tersebut yang pernah ada dalam jajaran mujahidin.
Para penjajah dan orang-orang bayaran mereka yang sedang menghadapi kekalahan dan kegagalan telah kehilangan kemampuan untuk menghadapi serangan-serangan mujahidin dan mereka sedangn berusaha untuk menciptakan perpecahan dan keraguan di kalangan mujahidin dengan menyebarkan propaganda-propaganda bohong dan strategi gagal lainnya.
Pihak Imarah Islam menolak keras klaim seperti itu yang diciptakan musuh dan menyeru kepada persatuan para pejuang islam untuk waspada dari taktik licik musuh dan tidak mempercayai klaim-klaim yang mereka buat.
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang Fasik membawa suatu berita, Maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”, (Al-Hujurat:6)
Imarah Islam Afghanistan
(siraaj/arrahmah.com)