JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Walau gempuran yang dilakukan oleh tentara Israel terhadap wilayah Jalur Gaza sampai dengan detik ini masih berlangsung, proses pembangunan rumah sakit Indonesia (RSI) terus berlangsung.
Bahkan dapat dipastikan, setiap menit korban berjatuhan mulai patah tulang, luka parah hingga hilangnya nyawa akibat pelepasan rudal dan bom oleh tentara Zionis-Israel lewat drone (pesawat tanpa awak) yang keseharian selalu sibuk berkeliling di atas langit Jalur Gaza.
Drone meningintai setiap gerakan. Dan setiap yang sesuatu yang dicurgai oleh drone tersebut tanpa memadang sasarannya baik pria maupun wanita bahkan anak yang tak berdosapun kena imbas dari drone atau pesawat tanpa awak tersebut.
Tak hanya warga Gaza yang diintai, bahkan proses pembangunan rumah sakit Indonesia yang saat ini masih berlangsung pembangunannya ikut kena imbas intaian drone. Bahkan hampir setiap hari kurang dari 4 unit drone sibuk berputar mengeliling persis di atas aktifitas lokasi pembanguan rumah sakit Indonesia.
Meski demikian, kondisi demikian beruntunglah aktifitas pembangunan masih tetap berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan, dari segi material seperti semen, besi, paku dan kebutuhan lainnya sampai saat ini masih terpenuhi untuk kelancaran pembangunan RSI ini.
Seperti diketahui, dari segi finansial, dana pembangunnya masih kurang yaitu masih sekitar 13 M.
Rumah sakit Indonesia ini nantinya akan menjadi rumah sakit utama khususnya di Jalur Gaza, selain rumah sakit As-Syifa yang berada di Gaza City.
Menurut desain, selain menjadi rumah sakit utama, RSI ini juga akan menjadi rumah sakit terindah dan rumah sakit terkuat di seluruh wilayah Palestina dikarenakan desain konstruksinya gabungan dari konstruksi tahan gempa dengan konstruksi tahan terhadap getaran dari bom dan rudal.
Proses pembangunan RSI ini sudah kami lakukan semenjak 6 bulan yang lalu tepanya bulan Maret 2011.
Pembangunan RSI ini sendiri terdiri dari 3 tahap.
Pertama adalah pembangunan struktur atau kerangka bangunannya saja. Kedua, mecanical electrik (pemasangan saluran dan aliran listrik), Ketiga, adalah finishing dan perlengkapan furniture RSI itu sendiri.
“Kami sengaja melakukan dalam beberapa tahap dikarenakan kami juga masih secara kontinyu melakukan kampanye dan penggalangan dana dan sampai saat ini juga kami masih menerima bagi siapa saja yang ingin ambil andil memberikan sumbangan demi kelancaran pembangunan RSI ini, ” ujar salah seorang relawan Mer-C menjelaskan. (gm/arrahmah.com)