AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Bissmillahirrahmanirrahiim, Pada hari Kamis (15/12/2011), Amerika mengumumkan secara resmi mengakhiri sembilan tahun masa penjajahannya di Irak dengan menarik mundur pasukannya dan menyerahkan negara kepada rakyat Irak.
Namun, ada ketidakpercayaan dan keraguan besar mengenai pernyataan Amerika Serikat itu, karena diberitakan bahwa para penjajah itu mengumumkan 17.000 warga Amerika (lebih besar dari setiap divisi militernya) akan tetap tinggal disana dibalik nama “diplomat, pejabat keamanan, para ahli kilang minyak, para kontraktor”, bahkan misionaris kristen!!!
Walaupun benar, sebagian besar penjajah AS telah meninggalkan Irak dan konvoi terakhir dari militer mereka telah hengkang dari Irak.
Pertanyaan penting yang harus dijawab, “seperti apa kondisi rakyat dan negara Irak setelah ditinggalkan?”
Sudah jelas, bahwa para penjajah Amerika meninggalkan Irak dalam kondisi kekayaan negara, artefak-artefak sejarah, dan infrastruktur negara telah dirampas dan dihancurkan!!
Gedung-gedung tinggi ekonomi dan politik telah berubah menjadi reruntuhan. Lahan-lahan hijau dan jembantan-jembatan telah rusak berat, 150.000 rakyat Irak tak berdosa telah dibunuh dan sekitar 2,5 juta rakyat Irak telah mengungsi karena kekayaan mereka telah dilemparkan ke parit kemiskianan dan kemelaratan.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Amerika telah membuat alasan tak berdasar untuk menjajah Irak, agar mereka dapat mejarah sumber daya alam Irak untuk mengisi perut mereka dengan kekayaan mineral dan sumber minyak Irak.
Untuk mencapai tujuannya, Amerika (berdasarkan pengakuannya sendiri) telah menghabiskan satu triliun dolar dan mengorbankan 5000 tentaranya, namun atas kehendak Allah yang Maha Kuasa, di negara-negara kaum muslimin leher-leher para imperialis akan hancur, usaha mereka akan dibuat sia-sia dan pada akhirnya akan dipaksa melarikan diri dengan tangan kosong, ALLAHU AKBAR!
Sembilan tahun kekacauan di Irak oleh Amerika, telah menyingkap kenyataan di depan wajah Ummat Islam bahwa, Amerika terkenal dengan kejahatannnya, tidak memberikan rakyat Irak kecuali, pembunuhan, penghancuran, penjarahan, dan kemiskinan.
Puncaknya, semua itu menyebabkan rusaknya persatuan bangsa, menciptakan dan menyebarkan sekte yang mereka sebut “nasionalisme” dan keimanan, menyulut api permusuhan antara syi’ah, sunni, Arab dan Kurd dan kemudian berbalik ke belakang dan meniggalkannya.
Jadi apa yang dibutuhkan sekarang? Apakah Amerika akan diminta untuk memberikan pembenaran dan penjelasan untuk segala kekacauan dan pelanggaran kesucian islam dan negara-negara kaum muslimin, mengambil sandera dari rakyatnya selama sembilan tahun, memusnahkan tentara-tentara, dan kekuatan politik dan atas pembunuhan sekitar setengah juta kaum muslimin di Irak!!?
Bangsa-bangsa di dunia harus mmberikan tekanan kepada PBB dan organisasi internasional lainnya untuk menyeret dan mengadili pelaku kejahatan dari Pemerintahan Amerika yang memilik peran pembakaran rakyat Irak dalam api mesiu selama hampir satu dekade ini dibawah dalih palsu!
Ini adalah hak bagi Rakyat Irak untuk mengekspos kejahatan Amerika dan menutut otoritas dzolim Amerika dan untuk meminta kompensasi berat atas bencana kerusakan yang dilakukan mereka di Irak.
Imarah Islam Aghanistan
(siraaj/arrahmah.com)