KAUR (Arrahmah.com) – Dua kecamatan di Kabupaten Kaur yakni Nasal dan Maje meningkatkan program penghijauan wilayah pesisir untuk mengatasi ancaman abrasi atau penyempitan daratan di kawasan itu.
“Program nasional pemberdayaan masyarakat lingkungan mandiri perdesaan kami arahkan untuk penghijauan pesisir, karena ancaman abrasi dan angin laut cukup mengganggu wilayah permukiman di dua kecamatan ini,” kata Koordinator Pendamping Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Lingkungan Mandiri Perdesaan (PNPM-LMP) Kabupaten Kaur Emrodili di Kaur, Selasa.
Sasaran program penghijauan atau konservasi lingkungan di Kecamata Maje dilaksanakan di Desa Sumber Harapan dengan alokasi dana Rp57 juta.
Sementara di Kecamatan Nasal dilaksanakan di tiga desa yakni Desa Tanjung Betua, Desa Pasar Baru, dan Desa Batu Lungun, dengan alokasi dana untuk masing-masing desa yakni Rp77 juta, Rp88 juta dan Rp78 juta.
“Warga Desa Sumber Harapan Kecamatan Maje menambah alokasi dana swadaya masyarakat sebesar Rp1,5 juta untuk program penghijauan ini,” tambahnya.
Emrodili mengatakan permintaan program penghijauan pesisir tersebut muncul dari kalangan masyarakat desa yang khawatir ancaman abrasi yang mengancam pemukiman mereka.
Warga juga mengeluhkan terpaan angin laut yang semakin kencang ke arah pemukiman tanpa adanya benteng penahan yakni hutan pesisir.
“Masyarakat juga trauma dengan tsunami yang rawan melanda wilayah pesisir sehingga hutan pantai ini diharapkan menjadi benteng pertahanan dari tsunami,” katanya.
Sekretaris Desa Pasar Baru Fakiusman mengatakan penghijauan pesisir merupakan permintaan warga desa itu sebab ancaman abrasi dan angin laut mulai mengganggu pemukiman yang hanya berjarak 10 meter dari pantai.
“Abrasi terus memakan daratan sehingga menumbangkan pohon yang semakin sedikit di pinggir pantai sehingga angin kencang juga langsung menerpa rumah-rumah penduduk,” katanya.
Kondisi ini kata dia cukup mengganggu sebab pemukiman warga sangat dekat dengan pantai, bahkan hanya berjarak 5 hingga 10 meter.
Penanaman vegetasi pantai yakni jenis pohon cemara sudah ditanam sebanyak 600 batang di lokasi sepanjang 1,5 kilometer.
Bibit pohon cemara didatangkan dari Bengkulu sebab vegetasi pantai tersebut sebagian besar adalah pohon ketapang.
Fakiusman mengatakan, masyarakat Desa Pasar Baru mengharapkan program tersebut masih berlanjut hingga hutan pantai di kawasan itu benar-benar berfungsi menahan laju abrasi yang mengancam pemukiman warga. (Ant/arrahmah.com)