DAMASKUS (Arrahmah.com) – Human Right Watch Suriah melaporkan bahwa puluhan tentara kebebasan gugur akibat ditembak oleh tentara rezim Nushairiyah Suriah saat mereka melarikan diri dari markas-markas tentara Suriah di distrik Jabal Zawiyah, propinsi Idlib. Mereka disersi dari kesatuannya untuk mendukung revolusi rakyat muslim Suriah.
Seorang tentara kebebasan yang selamat dengan mengalami banyak luka menuturkan kepada Human Right Watch Suriah bahwa para tentara yang melakukan disersi dan hendak bergabung dengan revolusi rakyat dihujani tembakan senapan mesin menengah di jalanan antara wilayah Kanshufrah dan Kaf Uwaid, distrik Jabal Zawiyah. Menurtnya, kawan-kawannya yang gugur dalam upaya disersi tersebut berjumlah antara enam puluh hingga tujuh puluh tentara. Tentara rezim Nushairiyah dengan cepat menyingkirkan jenazah mereka.
Sementara itu Dewan Umum Revolusi Suriah melaporkan tentara kebebasan yang gugur di propinsi Idlib dalam upaya disersi demi mendukung revolusi rakyat muslim berjumlah 72 orang. Kebiadaban demi kebiadaban terus menerus ditunjukkan oleh rezim Syiah ektrim Nushairiyah Suriah, meski pada hari Senin (19/12/2011) telah menanda tangani proposal penghentian kekerasan di Kairo, dan ketua Liga Arab Nabil al-Arabi menegaskan bahwa rombongan pengawas Liga Arab akan berangkat ke Damaskus dalam hitungan 72 jam sejak penanda tanganan proposal tersebut.
Ketua Dewan Transisi Nasional Suriah, Dr. Burhan Ghaliyun, menegaskan bahwa proposal demi proposal yang diajukan oleh Liga Arab sejatinya hanyalah upaya Liga Arab untuk memperpanjang usia rezim Nushairiyah Suriah. Dalam siaran pers hari Senin (19/12/2011), Ghaliyun menyatakan bahwa rezim Suriah beberapa hari sebelumnya melakukan pembantaian di Hay Maidan, tengah kota Damaskus. Rezim masih melanjutkan kebiadabannya terhadap rakyat sipil. Tentara kebebasan tidak mungkin berpangku tangan melihat pembantaian yang dilakukan rezim kepada rakyat. Perjuangan bersenjata tentara kebebasan adalah untuk membela rakyat muslim Suriah yang tertindas.
Pernyataan tegas Ghaliyun disampaikan setelah dua hari sebelumnya para pimpinan Dewan Transisi Nasional Suriah menyelesaikan konferensi umum di Tunisia yang menghasilkan rumusan umum pemerintahan internal, pandangan politik, dan konsolidasi kantor-kantor pergerakan revolusinya di bidang bantuan medis, media massa, ekonomi, hubungan luar negeri, dan lain-lain.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)