LONDON (Arrahmah.com) – Ilmuwan asal Inggris mengklaim dirinya menjadi manusia pertama yang terinfeksi virus komputer setelah terkontaminasi chip elektronik yang masuk ke tangannya.
Dr Mark Gasson dari University of Reading Inggris mengatakan bahwa perangkat itu telah terprogram dengan virus yang dapat mentransfer sendiri ke sistem elektronik lain jika melakukan kontak dengan perangkat tersebut.
Chip lain yang berinteraksi dengan sistem yang terinfeksi dapat pula terkena virus, ujar Dr Mark, yang di masa depan kemungkinan berlanjut dengan peralatan medis seperti alat pacu jantung yang juga rentan dengan serangan cyber.
Chip Dr Gasson merupakan versi halus dari chip identitas untuk melacak hewan. Dr Gasson mengatakan apda BBC News, “Dengan benefit yang ada, teknologi seperti jenis ini mengandung risiko. Kita mungkin mengembangkan diri di beberapa jalur seperti perkembangan teknologi, ponsel misalnya, maka ini menjadi rentan terkena risiko seperti masalah keamanan dan virus komputer.”
Teknologi implantasi telah berkembang cepat di Amerika Serikat di mana gelang tanda medis dapat discan untuk mengetahui sejarah medis pasien. Professor Rafael Capirro dari Steinbeis-Transfer-Institute of Information Ethics, Jerman menambahkan, “Jika seseorang dapat miliki akses online ke implan Anda, maka ini bisa jadi masalah serius.”
Di penelitian terpisah di Reading University, peneliti telah menciptakan robot yang menggunakan sel dari otak tikus untuk membuat keputusan. Robot yang bernama “anmat”� ini menggambarkan sinyal elektrik dari sel untuk navifasi dirinya sendiri ke sekeliling laboratorium tanpa menabrak rintangan.
Peneliti berharap ini akan menolong mereka belajar lebih banyak soal fungsi otak dan mengatakan bahwa ini mungkin menolong mereka mendesain pengobatan untuk penyakit seperti epilepsi, Parkinson dan Alzheimer. (ini/arrahmah.com)