KAIRO (Arrahmah.com) – Angkatan bersenjata Mesir akan menyerahkan kekuasaan pada pemerintahan sipil akhir Juni mendatang seperti yang dijanjikan oleh Marshall Hussein Tantawi, salah seorang pejabat tinggi militer menyatakan pada hari Selasa (5/12/2011).
Mayjen Hassan Al Roweiny, salah seorang anggota Dewan Tinggi Militer (SCAF) yang juga menjabat ketua Komando Pusat, mengatakan bahwa militer akan mengalihkan kekuasaan pada presiden yang terpilih.
Dalam pidatonya pada 22 November lalu, Tantawi berjanji untuk melepaskan kekuasaan militer pada sipil pada Juni tahun depan.
Roweiny yang sedang memeriksa TPS di Heliopolis menolak untuk mengomentari diskusi tentang pembentukan pemerintah baru. Ia mengatakan, “Ini tidak masuk dalam tugas saya.”
Roweiny mengatakan Perdana Menteri Kamal al-Ganzouri, yang bertanggung jawab dalam membentuk pemerintahan baru, telah cukup pengalaman administratif untuk memimpin pemerintahan dan SCAF tidak akan campur tangan.
Roweiny meminta masyarakat untuk tidak terburu-buru menilai pemerintah baru sebelum mulai bekerja. Dia menambahkan bahwa restrukturisasi administrasi pemerintahan adalah fokus kementrian dalam negeri.
Angkatan bersenjata tidak akan mengakhiri protes di Tahrir Square dan di depan gedung kabinet, Roweiny menambahkan. Ia bahkan menjamin bahwa militer mendukung hak rakyat Mesir untuk memprotes.
Ia menyatakan kesiapan SCAF untuk bertemu dengan perwakilan dari demonstran untuk mendengar tuntutan mereka.
“Saya percaya solusi politik lebih baik daripada militer. Saya siap untuk bertemu dan bernegosiasi dengan para demonstran, “katanya. (althaf/arrahmah.com)