TRIPOLI (Arrahmah.com) – Senjata dan amunisi Sudan yang dikirim melalui Mesir membantu pemberontak Libya menggulingkan Muammar Gaddafi dan mengambil kendali negara Afrika Utara tersebut, kepala dewan yang berkuasa sementara Libya mengatakan pada Jumat kemarin (25/11/2011).
Hubungan antara Khartoum dan Tripoli menegang selama pemerintahan Gaddafi karena dukungan Gaddafi untuk pemberontak di Sudan barat wilayah Darfur dan di Sudan Selatan, yang memisahkan diri pada bulan Juli di bawah kesepakatan damai tahun 2005.
Para pejabat Sudan sekarang berharap untuk hubungan yang lebih baik dengan Libya, yang berbagi perbatasan padang pasir dengan Sudan. Mustafa Abdul Jalil, ketua Dewan Transisi Nasional Libya, tiba di Khartoum pada hari Jumat kemarin pada kunjungan resmi pertamanya.
“Kalau bukan karena bantuan militer Sudan, tidak akan mungkin kami bisa membebaskan Kufra,” katanya pada konferensi Partai Kongres Nasional Sudan yang berkuasa, merujuk ke sebuah kota di gurun terpencil tenggara Libya.
“Senjata-senjata dan amunisi yang disumbangkan Sudan bahkan mencapai Pegunungan Barat, ” katanya menambahkan.
Militer Sudan berperang melawan pemberontakan bersenjata di dua negara dekat perbatasan dengan Sudan Selatan dan di Darfur, di mana pemberontak mengangkat senjata pada 2003.
Dengan jatuhnya Gaddafi membantu pemerintah Sudan meredam pemberontak Darfur.
“Orang-orang Libya telah memberikan Sudan karunia terbesar, dan itu adalah pembebasan Libya dari Gaddafi dan rezimnya,” kata Bashir pada konferensi. (era/arrahmah.com)