KAIRO (Arrahmah.com) – Jama’ah Islamiyah Mesir mengumumkan pada Kamis sore (24/11) keikut sertaannya dalam aksi sejuta umat yang akan digelar di lapangan at-Tahrir pada hari Jum’at (25/11). Jama’ah Islamiyah Mesir menegaskan penolakannya terhadap pengunduran pemilu, dan menyatakan dukungannya kepada Dr. Kamal Janzuri untuk memangku jabatan kepala pemerintahan transisi nasional.
Jama’ah Islamiyah Mesir akan mengerahkan anggotanya untuk terjun bersama para demonstran lainnya di lapangan at-Tahrir. Selain mencegah kebrutalan aparat keamanan terhadap para demonstran, mereka juga akan mengajukan solusi atas kekacauan yang saat ini melanda Mesir.
Sekretaris umum Jama’ah Islamiyah Mesir, Muhammad Hasan Hamad, menegaskan pentingnya membentuk pemerintahan transisi untuk menyelamatkan negara. Ia menjelaskan dukungannya kepada siapa pun calon yang memilik kapabilitas untuk menjabat kepala pemerintahan transisi. Di antara calon yang layak, menurutnya, adalah Dr. Kamal Janzuri yang sempat melakukan pertemuan dengan Dewan Militer untuk mencari solusi atas kekacauan yang saat ini terjadi.
Jama’ah Islamiyah Mesir kini dikendalikan oleh tokoh-tokoh yang telah ‘tergalang’ oleh rezim sekuler Mesir. Mereka kini memilih perjuangan demokrasi melalui jalur pemilu. Para tokoh utama Jama’ah Islamiyah Mesir yang masih konsisten dengan jalan jihad fi sabilillah sampai saat ini masih mendekam di penjara-penjara militer Mesir. Di antaranya, syaikh Muhammad Syauqi al-Islambuli, Abu Thalal Thal’at Fuad Qasim, Abu Yasir Rifa’i Thaha Ahmad, dan tentu saja syaikh Dr. Umar Abdurrahman yang masih dipenjara di Amerika.
Para tokoh utama Jama’ah Islamiyah Mesir yang masih konsisten dengan jihad fi sabilillah melalui jubir resminya, syaikh Muhammad Khalil Hasan Hakayimah, secara resmi menyatakan bergabung dengan organisasi jihad Al-Qaeda dalam pernyataan resmi Jama’ah yang dirilis pada bulan Rabi’ul Akhir 1427 H/2006 M.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)