GAZA (Arrahmah.com) – Ketua Organisasi Buruh Palestina di wilayah Gaza, Ali Hayik, menuntut otoritas Ramelah untuk mempertanyakan besarnya investasi para pekerja Palestina dari wilayah Gaza di wilayah penjajahan Zionis Yahudi.
Dalam keterangannya pada hari Ahad (20/11/2011), Ali Hayik menyatakan rasa herannya dengan sebuah kajian akademik yang melaporkan bahwa nilai investasi para pekerja Palestina pada ahun 2010 di wilayah yang kini dijajah oleh zionis Yahudi mencapai 2,5 miliar dolar menurut perkiraan yang sangat hati-hati. Perkiraan yang agak longgar bahkan menyebutkan nilai investasinya mencapai 5,8 miliar dolar.
Ali Hayek menuntut otoritas Palestina dan Departemen Ekonomi wilayah Tepi Barat untuk mempelajari kembali laporan akademiki yang berkaitan erat dengan masalah ekonomi warga muslim Palestina tersebut. Terlebih saat ini sedang gencar disuarakan ajakan untuk memboikot produk-produk penjajah zionis Yahudi. Ia mempertanyakan sejauh mana peran Departemen Ekonomi dalam menyikapi isu yang sanga krusial ini.
Kajian akademik itu melaporkan bahwa sebanyak 16 ribu pekerja Palestina dari wilayah Tepi Barat telah mendapat izin permanen dari penjajah zionis Yahudi untuk bekerja di wilayah penjajahan zionis. Mereka mendirikan beberapa kawasan industri dan pabrik di wilayah jajahan zionis Yahudi, dengan membayar pajak kepada Departemen Keuangan Zionis Yahudi.
Kepada wartawan, Ali Hayik mengatakan, “Sangat menyedihkan, di saat kita menyerukan kepada para pekerja Arab dan internasional untuk berinvestasi di Palestina, para pekerja Palestina justru berinvestasi di wilayah Israel yang mencekik ekonomi Palestina, membuat batu sandungan bagi ekonomi Palestina, dan memblokade kawasan Gaza.”
(muhib al-majdi/arrahmah.com)