MOGADISHU (Arrahmah.com) – Sekurangnya lebih dari 36 warga sipil tewas setelah pesawat pembunuh milik Amerika Serikat meluncurkan sejumlah roket di wilayah Somalia selatan dekat dengan perbatasan Kenya.
Tokoh masyarakat Somalia menyatakan bahwa pesawat tanpa awak yang dikendalikan dari jarak jauh itu menembakkan beberapa rudal di desa Haawina yang terletak di Dataran Rendah Juba di selatan Somalia pada Sabtu sore (12/11/2011).
Puluhan warga sipil lainnya juga mengalami cedera akibat serangan.
Somalia merupakan negara keenam yang menjadi target teror brutal pesawat tak berawak AS setelah Afghanistan, Pakistan, Libya, Irak, dan Yaman.
Pada tanggal 28 Oktober lalu, Amerika Serikat akhirnya mengakui bahwa pihaknya menerbangkan pesawat penebar teror tersebut dari sebuah pangkalan militer di Ethiopia.
“Kami memang menggunakan pesawat tak berawak yang tidak dilengkapi persenjataan dari fasilitas militer di sana (Ethiopia) untuk memata-matai wilayah yang berbahaya. Hal ini dilakukan di bawah kampanye perang melawan teror,” dalih juru bicara Pentagon, Kapten John Kirby.
Konfirmasi selanjutnya kemudian muncul melalui laporan dalam harian Washington Post yang mengungkapkan bahwa AS menerbangkan pesawat tempur yang dipersenjatai dari pangkalan udara di selatan Ethiopia, yakni kota Arba Minch. (althaf/arrahmah.com)