WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pemerintah Amerika Serikat telah memberikan mandat pada CIA untuk memperluas serangan pesawat tanpa awaknya di wilayah suku Pakistan dalam rangka meningkatkan operasi militer terhadap Taliban dan al-Qaeda, kata beberapa pejabat.
Sejumlah pengacara Federal mendukung tindakan yang berdalih pembelaan diri melawan ancaman mujahidin yang mengancam pasukan AS di Afghanistan dan Amerika Serikat secara keseluruhan, menurut pihak berwenang.
Amerika mengumumkan pada hari Rabu (5/5) bahwa target penyerangan akan mencakup seluruh mujahidin, bahkan jika identitas mereka tidak diketahui.
Presiden AS Barack Obama sebelumnya mengatakan bahwa serangan predatornya hanya diperuntukkan bagi sasaran tingkat tinggi.
“Target dipilih dengan sangat hati-hati dan dilandaskan pada faktor: kesesuaian dengan kebutuhan, proporsionalitas, dan kewajiban mutlak untuk meminimalkan hilangnya nyawa warga tak bersalah serta kerusakan properti,” kata seorang pejabat kontraterorisme AS.
Namun sejauh ini, data korban keganasan predator ini menunjukkan 90 persen dari 500 orang tewas sejak pertengahan 2008 adalah dari kalangan sipil, dan bukan mujahidin. Hal ini tentu saja memunculkan pertanyaan tentang seberapa banyak informasi yang CIA miliki mengenai target yang akan diserangnya, kata para ahli.
Namun, para pejabat kontraterorisme AS itu berkilah, “Hanya karena mereka tidak memiliki nama besar, bukan berarti mereka tidak layak dibunuh,” kata pejabat kontraterorisme.
Mantan pejabat intelijen mengakui bahwa dalam banyak kasus, pihaknya memang tidak memiliki banyak informasi tentang mereka yang tewas dalam serangan.
“Jika Anda pergi ke kamp-kamp ini, Anda akan dibunuh,” kata Jeffrey Addicott, direktur Center of Terrorism Law di Universitas Saint Marry. (althaf/alj/arrahmah.com)