WASHINGTON (Arrahmah.com) – Microsoft menindaklanjuti laporan yang menyebutkan pihaknya telah mempekerjakan anak-anak dibawah umur dan memperlakukan mereka seperti tawanan dalam penjara.
Sebelumnya, National Labor Committee (NLC) melaporkan bahwa salah satu pabrik penyuplai perangkat tetikus, kamera dan pengontrol game Xbox untuk Microsoft, mempekerjakan remaja berusia 16 dan 17 tahun dengan tidak manusiawi.
Mendengar laporan tersebut, Microsoft segera melakukan investigasi ke pabrik bernama KYE yang berlokasi di provinsi Guangdong tersebut untuk mengecek kebenarannya.
“Kami memiliki tim independen untuk melakukan investigasi lengkap dan menyeluruh,” tulis Brian Tobey yang mengepalai unit perangkat dan hiburan Microsoft dalam blognya, seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, Sabtu (17/4).
“Jika kami menemukan pabrik tersebut tidak mengikuti standar Microsoft, kami akan menindaknya sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Tobey menyebutkan, tim independen kerap melakukan inspeksi ke KYE setiap tahunnya, sementara perwakilan Microsoft melakukan hal serupa setiap kuartal.
“Dua tahun lalu, kami mengharuskan adanya dokumentasi dan verifikasi usia pekerja, dan kami tidak menemukan data adanya pekerja di bawah umur,” ujar Tobey.
Jam kerja yang sangat panjang, menurutnya, juga sudah dikurangi secara signifikan dan kompensasi untuk para pekerja juga sudah sesuai dengan standar Electronic Industry Citizenship Coalition di wilayah tersebut. (okz/arrahmah.com)