(Arrahmah.com) – Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, ini adalah wawancara khusus yang dilakukan kru theunjustmedia dengan salah seorang Komandan Imarah Islam Afghanistan yang berlokasi di provinsi Kandahar, Tahir Afghan.
Theunjustmedia (tum) : Kami mendengar akhir-akhir ini dari tentara penjajah bahwa mereka mungkin akan melancarkan operasi besar di Kandahar, operasi yang serupa dengan di Marjah, bagaimana Anda melihat hal ini?
Komandan Tahir Afghan (KTA) : Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala puji hanya milik Allah, salawat dan salam selalu tercurahkan untuk nabi kita Rasulullah SAW, seluruh keluarganya dan seluruh pengikutnya.
Alhamdulillah, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan telah memiliki basis yang sangat kuat di provinsi Kandahar, kelompok-kelompok mujahidin telah menyebar di seluruh distrik di Kandahar, khususnya sekelompok mujahidin tangguh telah berada di kota Kandahar. Administrasi boneka tidak lagi memiliki peranan di Kandahar, kecuali duduk-duduk di gedung pemerintahan milik mereka dan Mujahidin bebas berkeliaran, melakukan pergerakan di Kandahar.
Ketika pertama kali kami mendengar dari Komandan NATO dan AS, Jenderal Stanley McChrystal bahwa mereka secepatnya akan melancarkan operasi di Kandahar, dalam merespon berita ini, Mujahidin melancarkan operasi besar di kota Kandahar, dengan menyerang gedung-gedung pemerintahan boneka dan administrasi penjajah. Operasi ini mengirimkan pesan yang sangat jelas untuk tentara penjajah bahwa Mujahidin siap melayani operasi dalam bentuk apapun yang mereka lancarkan karena kami yakin akan pertolongan Allah SWT.
Jika kalian ingat di tahun 2009, Mujahidin mengambil alih banyak wilayah di Kandahar yang tadinya berada di bawah kontrol tentara penjajah dan boneka, mereka melancarkan berbagai operasi untuk merebut kembali namun mereka gagal. Seiring berjalannya waktu, mujahidin sedikit demi sedikit memperluas pengaruh mereka di Kandahar.
Dalam peristiwa lain, dunia sebagai saksi mata telah menyaksikan kehilangan materi dan jiwa yang dialami musuh di Kandahar. Mujahidin berusaha untuk memukul mundur tentara penjajah yang berasal dari beberapa negara keluar dari Afghanistan, sebagai contoh, Kanada di tahun 2011 akan menarik mundur pasukannya.
Indikasi dari Jenderal McChrystal bahwa mereka secepatnya akan melancarkan operasi serupa seperti yang telah mereka lakukan di wilayah Marjah merupakan propaganda semata agar perhatian publik internasional teralih dari Marjah. Karena mereka tidak mendapatkan apapun di Marjah, fakta sebenarnya, Mujahidinlah yang mengontrol Marjah saat ini dan untuk membuktikannya, Mujahidin telah mengundang jurnalis internasional untuk datang dan melihat keadaan sebenarnya di Marjah. Namun untuk menyembunyikan kebenaran, tentara penjajah melakukan blokade terhadap seluruh jurnalis yang berusaha memasuki Marjah.
TUM : Kami kembali mendengar dari penjajah bahwa Mujahidin terlibat perdagangan opium
KTA : Tidak lama ini, tentara penjajah AS mengijinkan petani lokal untuk menanam opium di lahan mereka yang akhirnya mengundang protes Rusia, karena kebanyakan dari opium Afghanistan tumbuh di bawah pengawasan tentara penjajah. Komplain yang dilancarkan Rusia untuk NATO mengenai meningkatnya perdagangan opium sejak invasi ke Afghanistan dimulai, NATO hanya merespon datar dengan mengatakan, jika mereka menghentikan petani menanam opium sama saja menciptakan mereka dan keluarganya melakukan perlawanan ke tentara asing.
Pernyataan ini sangat absurd, bukankah dengan membombardir desa, membunuh sipil tak bersalah, menghancurkan ratusan rumah, melancarkan operasi harian yang membunuh ibu kami, saudara dan saudari kami, membombardir rumah-rumah penduduk dengan menggunakan uranium yang berdampak buruk terhadap generasi mendatang, bukankan seluruh hal tersebut menciptakan perlawanan terhadap penjajah?
Faktanya adalah, tentara penjajah memproduksi dan menekspor opium, kami mendapatkan informasi dari Mujahidin kami yang menyusup dan menjadi pekerja untuk tentara penjajah, bahwa ketika tentara penjajah AS meninggalkan Afghanistan mereka menaruh opium dalam pakaian mereka dan dunia juga tahu bahwa saudara dari presiden boneka Hamid Karzai, Ahmed Wali Karzai bahwa dirinya adalah tokoh kunci mafia drug dunia yang dijalankan oleh CIA, ini adalah fakta sebenarnya, mujahidin tidak berada di dalamnya, itu adalah propaganda murahan.
TUM : Jadi, jika mujahidin tidak mengambil peran dalam penjualan opium, dari mana mereka mendapatkan uang untuk memerangi musuh?
KTA : Seperti yang kalian tahu, Mujahidin yang memerangi tentara penjajah adalah penduduk Afghan sendiri, seperti contoh, Mujahidin yang berperang di Helmand berasal dari Helmand dan yang berperang di Zabul berasal dari Zabul, mereka berperang, keluar dari rumah mereka dan melancarkan operasi melawan tentara penjajah dan boneka lalu mereka kembali ke rumah mereka dan melakukan pekerjaan seperti biasa, Mujahidin mengadapsi perang gerilya dengan arti “hit and run”, mujahidin tidak membutuhkan banyak uang untuk itu.
TUM : Dari mana kalian mendapatkan senjata, kami mendengar bahwa asal senjata yang kalian pakai dari Iran dan Cina
KTA : Mari kita kembali ke masa lalu ketika Uni Soviet menyerang Afghanistan, pada saat itu Uni Soviet membawa banyak senjata ke Afghanistan, selama masa peperangan, mujahidin merampas banyak senjata dari mereka ditambah ketika Uni Soviet berhasil ditendang keluar oleh Mujahidin, mereka meninggalkan stok senjata yang berlimpah termasuk roket, Kalashnikov, sakeel gun, senjata anti-air craft, peluru dan tank dan senjata jenis lainnya, juga dalam pertempuran selama sembilan tahun ini, mujahidin berhasil merampas stok senjtaa musuh seperti tank, roket, kendaraan militer dan senjata kecil dan besar lainnya.
Hari ini, kematian tentara musuh meningkat akibat penggunaan IED, dan bom-bom tersebut dibuat di Afghanistan oleh Mujahidin.
Baru-baru ini mujahidin berhasil menciptakan bom ranjau yang lebih murah, hanya dengan 100 USD sebuah bom dapat menghancurkan dan merugikan jutaan dollar kendaraan militer dan tank musuh.
Imarah Islam Afghanistan kembali mengundang jurnalis internasional untuk datang dan melihat sendiri senjata yang biasa digunakan oleh Mujahidin untuk memerangi musuh. Mengenai Iran dan Cina hanyalah propaganda semata. (haninmazaya/tum/arrahmah.com)