MOGADISHU (Arrahmah.com) – Gubernur administrasi Hizbul Islam di wilayah Benadir, Moallim Hashi Mohammed mengatakan kepada media pada Senin sore (5/4) di sebuah pos kepolisian di distrik Hodan, bahwa dirinya mengkritik dengan sangat keras statemen yang menyatakan terjadi perubahan arah terhadap jihad di Somalia.
Ini adalah indikasi yang sangat jelas bahwa antara kelompok Hizbul Islam dan kelompok Shabaab al-Mujahidin memiliki satu aqidah dan satu manhaj.
“Kami adalah Mujahidin dan jihad kami adalah jihad global dan kami mengundang siapapun yang ingin terjun ke medan jihad, kami juga mengundang Syeikh Usamah jika dirinya dapat menyambangi Somalia,” ujar Moallim Hashi.
Pertama, kami perintahkan kepada seluruh siaran radio untuk menghentikan acara musik dan memutarnya dalam 10 hari ke depan. Tidak ada musik yang boleh tersiar dimanapun, kami tahu banyak orang akan memerangi ini, namun musik bukanlah bagian dalam Islam.
Siapapun yang memainkan dan memutar musik dalam siaran radio dalam 10 hari ini, maka kami akan menjatuhkan hukum berdasarkan syariat Islam. Jika mereka tetap melakukan hal tersebut, maka kami katakan bahwa mereka adalah penyebar budaya Barat.
Kedua, kami melarang penggunaan kata “orang asing (foreigners)” yang selalu digunakan untuk memerangi Muhajirin. Stasiun radio di Mogadishu selalu mengudarakan hal tersebut dan kami mendengarnya dari stasiun radio di Mogadishu penggunaan kata “foreigners”. Pejuang Islam bergabung satu sama lainnya, tidak ada orang asing di dalamnya. MEreka menggunakan kata “orang asing” maka kami melawannya. Kami ingin tidak ada satupun stasiun radio yang menggunakan kata ini lagi. Kami berikan nasihat untuk kali pertama dan kali kedua akan kami jatuhi hukuman. Tidak ada lagi stasiun radio yang menggunakan kata “orang asing” untuk pejuang Islam. Kami adalah Mujahidin dan kami bersama Muhajirin, mereka adalah saudara kami. “Sesama Muslim adalah saudara”.
Ya, di sini terdapat banyak orang asing, mereka adalah kafirin di K4, Istana Kepresidenan dan bandara, mereka adalah orang asing. Kami Mujahidin dan Muhajirin adalah saudara kami. Kami telah memberikan pengumuman sebelum mengundang mereka ke negeri ini. Kami siap untuk berperang bersama mereka dalam satu barisan. Jadi, saat mereka tiba, jangan sebut mereka dengan “orang asing”. Mereka adalah Muhajirin dan kami memiliki musuh yang sama. (haninmazaya/revolution/arrahmah.com)