TEL AVIV (Arrahmah.com) – Sebuah penyelidikan militer Israel mengklaim bahwa pembunuhan bulan lalu terhadap empat warga Palestina oleh pasukan Zionis merupakan “kesalahan taktis.”
Penyelidikan yang dilakukan terhadap insiden Maret ini mengklaim bahwa korban tewas disebabkan oleh kurangnya kesiapan pasukan Israel, kata surat kabar Haaretz, edisi Senin (5/4).
Pada tanggal 20 Maret, polisi Israel bentrok di Tepi Barat dengan demonstran Palestina yang mencoba untuk mempertahankan diri dan melawan pemukim Israel. Polisi mulai menembak secara acak ke arah warga Palestina dengan gas air mata, serta membunuh seorang pemuda berusia 16 tahun dan melukai sejumlah lainnya.
Pusat Informasi Israel untuk Hak Asasi Manusia dan sumber medis mengatakan tak lama setelah itu mereka menemukan bahwa tewasnya korban disebabkan oleh proyektil, AFP melaporkan.
Pembunuhan lainnya terjadi di sebuah desa di Tepi Barat. Saat itu seorang tentara Israel menemba dua orang Palestina yang, diklaim mencoba untuk menyerangnya.
Pasukan Tel Aviv selama ini memang rutin melakukan operasi penumpasan berdarah untuk menanggapi aksi protes di Palestina terhadap pendudukan Israel.
Pembunuhan Israel terhadap warga Palestina pun selalu dibenarkan oleh pernyataan bahwa para korban telah melawan atas tindakan pengawasan yang ketat dari pasukan Zionis. (althaf/ptv/arrahmah.com)