WASHINGTON (Arrahmah.com) – Kelompok aktivis hak asasi jurnalis mendesak Yahoo memberikan penjelasan soal aksi hacking yang menimpa akun email Yahoo milik tiga jurnalis kantor berita asing di China.
Selain meminta penjelasan, para aktivis tersebut mengimbau Yahoo untuk memberlakukan perlindungan dan pengamanan yang lebih ketat terhadap privasi para pengguna layanannya.
Dilansir Bloomberg, Jumat (2/4), setidaknya ada sepuluh jurnalis asing di China dan Taiwan yang menjadi sasaran serangan cyber. Hingga saat ini Yahoo belum memberikan penjelasan, pun tidak memberikan respons pertanyaan terkait serangan yang terjadi pekan ini.
Serangan ini memiliki bentuk yang sama dengan yang terjadi beberapa waktu lalu pada akun Gmail milik aktivis HAM China. Tak hanya itu, serangan cyber ini juga berhasil membobol akun Gmail milik 20 perusahaan penting di negeri tirai bambu tersebut.
Hal ini menimbulkan perseteruan antara Google dengan pemerintah China hingga akhirnya Google memutuskan untuk hengkang dari sana. Sejak hengkangnya Google, sensitifitas terkait keamanan internet di China kian meningkat.
“Kami meminta Yahoo merespons kebutuhan akan transparansi informasi dan menyediakan informasi terkait sifat dan jangkauan serangan cyber ini,” ucap juru bicara kelompok jurnalis yang tidak disebutkan namanya.
Sementara Yahoo, melalui pernyataannya dalam email hanya menyebutkan pihaknya mengutuk semua serangan cyber yang dilakukan tanpa alasan dan bertujuan merusak.
“Kami berkomitmen melindungi privasi dan keamanan pengguna. Kami akan mengambil tindakan yang sesuai dengan serangan yang terjadi,” ujar juru bicara Yahoo. (okz/arrahmah.com)