MADRID (Arrahmah.com) – Pada hari Rabu (31/3) terjadi kerusuhan di halaman Masjid Kordoba. Baku hantam itu terjadi saat sekitar 100 umat Muslim tiba untuk melakukan shalat jamaah.
Wajar jika sekelompok muslim itu geram karena tempat ibadah mereka digunakan oleh nasrani sebagai gereja Katedral. Dan pada tahun 2006, Uskup Córdoba menolak permintaan umat Muslim untuk menjadikan kembali bangunan itu sebagai masjid.
Sekitar 100 orang memaksa masuk dengan menggunakan tiket wisata, dan kemudian mengorganisasikan diri lewat dengan walkie-talkie.
Insiden Rabu malam yang dilakukan oleh sekelompok orang Austria ini terjadi beberapa saat setelah masjid digunakan para pemeluk Katolik untuk melakukan prosesi ritual Paskah. Dalam bentrokan itu dua penangkapan.
Uskup Cordoba, Monseñor Asenjo mengatakan ketika pihaknya mengizinkan bangunan itu digunakan kaum Muslim sebagai Masjid, justru akan menghasilkan kebingungan dan menyebabkan ketidakpedulian terhadap agama. Uskup melanjutkan dengan mengklaim bahwa akar historis Kristen di Cordoba layak untuk dihormati, dan dengannya para penganut Katolik dapat hidup damai. (althaf/tsp/arrahmah.com)