KAUKAKUS (Arrahmah.com) – Dalam sebuah statemen yang dipublikasikan Kamis (25/3) pagi, Komandan Provinsi Kabarda, Balkaria dan Karachai, Imarah Kaukakus melaporkan syahidnya (Insha Allah) Emir Saifullah (Anzor Asterimov) pada Rabu (24/3) malam.
Statemen dari sang Komandan mengatakan bahwa Emir Saifullah tidak pernah berdiam diri di samping Mujahid lainnya dan selalu bertempur melawan tentara kafir di garis terdepan.
Statemen juga mengindikasikan bahwa Emir Saifullah syahid selama pertempuran di ibukota Nalchik, Kabardino-Balkarian.
“Malam ini, saudara kita, Amir dari kesatuan provinsi Kabarda, Balkaria dan Karachai, Qadhi Imarah Islam Kaukakus, Saifullah Abu Imran Anzor bin Estemir, telah syahid (Insha Allah).”
Hari ini, banyak dari kaum Muslim yang merasa sedih atas berita tersebut. Emir Saifullah sangat dikenal baik di Kaukakus maupun di negeri Muslim lainnya.
Statemen mengatakan bahwa dalam medan jihad, Emir Saifullah memimpin sektor Kabarda-Balkarian, dan terakhir menjadi provinsi kesatuan Kabarda, Balkarian dan Karachai.
Amir Imarah Kaukakus, Dokka Umarov, mengangkatnya menjadi Qadhi (hakim-red) di Iamrah Islam Kaukakus.
“Emir Saifullah memerankan peran penting dalam menstabilkan Imarah Kaukakus. Ia bekerja keras meluruskan aqidah ummat. Ia juga dijuluki dengan Imam Muwahidin,” ujar statemen tersebut.
Kami katakan kepada seluruh Muslim, jangan bersedih dan janganlah menjadi lemah! Innalillahi wa inna ilaihi rajiun.
Allah SWT berfirman :
“Jika kamu menderita luka-luka pada perang Uhud, maka musuhmupun menderita luka-luka yang sama seperti itu. Masa kejayaan itu kami pergilirkan di antara manusia, karena Allah hendak menunjukkan bukti: siapa yang dapat disebut mukmin, dan siapa pula yang gugur di antaramu yang dapat disebut syuhada. Namun Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. Juga karena Allah hendak membersihkan orang-orang yang beriman dari noda-noda dosanya dan membinasakan orang-orang yang kafir.” (TQS. Ali-Imran : 140-141).
Allah juga berfirman :
“Berapa banyaknya Nabi-nabi yang turut berperang, serta ikut pula dengannya begitu banyak pengikut-pengikut agama Tuhan namun mereka tidak merasa lemah karena musibah yang menimpanya di jalan Allah, tidak lesu dan tidak pula mau menyerah kepada musuh. Allah menyukai orang-orang yang tabah.” (TQS. Ali-Imran : 146).
Sejak dimulainya perang di daratan Kaukakus, tidak ada pemimpin yang sangat rendah diri dan dihormati seperti Emir Saifullah.
Kini, Emir telah pergi. Salah satu putra terbaik telah syahid (Insha Allah) untuk Islam. Namun atas ijin Allah, setelah kepergiannya, akan lahir lebih banyak generasi Muwahidin dan Mujahidin yang meneruskan Jihad dan akan memerangi kafirin sampai mereka meninggalkan daratan Muslim. (haninmazaya/KC/arrahmah.com)