Adakah keadilan di negeri ini ? Nampaknya sulit, apalagi untuk ummat Islam. Dalam sidang ke-4 M Jibriel AR, pendiri sekaligus pemimpin Ar Rahmah Media, majelis hakim dalam putusan selanya, Kamis (18/3/2010) menolak eksepsi M Jibriel dan kuasa hukumnya atas dakwaan jaksa yang imajinatif.
Padahal bila dicermati, dakwaan jaksa selain imajinatif terkesan terlalu dipaksakan agar M Jibriel bisa dijerat dengan pasal karet UU Terorisme. Apakah ini sebuah rekayasa untuk membungkam ummat Islam yang vocal memberitakan jihad dan dunia Islam?
Sidang Molor Lagi
Kamis lalu (18/3/2010) sidang M Jibriel kembali digelar. Kali ini putusan sela majelis hakim dibacakan, dan isinya sangat mengecewakan, karena menolak eksepsi M Jibriel dan kuasa hukumnya. Persidangan juga berjalan molor dan terkesan lambat. Baru pukul 11 siang sidang dimulai, dan tidak beberapa lama kemudian diakhiri untuk dilanjutkan minggu depan. Ironis!
Dalam sidang kali ini M Jibriel, seperti biasa terlihat tegar, penuh senyum. Memakai baju muslim berwarna putih, M Jibriel diwawancarai beberapa media asing sebelum persidangan dimulai, seperti dari The Washington Post dan dari AP. Sebagaimana biasa pula, dengan santai dan penuh percaya diri M Jibriel melayani seluruh wawancara tersebut, dengan sesekali menyelipkan dakwah di dalamnya. Terlihat juga M Jibriel sempat menegur wartawan lokal, yakni dari Metro TV yang menurut beliau tidak konsekuen dalam memberitakan, karena tetap menyatakan M Jibriel tersangka teroris dalam masalah pendanaan. Atas kelakuan Metro TV ini, M Jibriel menyatakan tidak akan memberikan peryataan apapun kepada Metro TV sebelum mereka mengubah sikap dan pemberitaan mereka.
Sementara itu, keluarga, dan para pendukung M Jibriel ramai berkumpul di Pengadilan Jakarta Selatan, untuk memberi dukungan. Terlihat beberapa tokoh dan ulama ikut memberikan dukungan sambil sesekali berbincang dengannya.
Takbir Tetap Berkumandang
Hal yang tidak pernah ketinggalan dalam sidang M Jibriel adalah pekik takbir. Di setiap awal, dan akhir, sejumlah pengunjung selalu memekikkan takbir, sebagai ungkapan simpati, dukungan, dan semangat untuk memperjuangkan kebenaran. Bisa jadi gema takbir yang dikumandangkan oleh para pengunjung ini menggentarkan ruang sidang dan menarik perhatian para pengunjung lainnya.
Setelah hakim memberikan putusan selanya yang mengecewakan dan memberikan kesempatan kepada JPU untuk tetap melanjutkan menuntut M Jibriel, JPU meminta waktu hingga minggu depan untuk menghadirkan para saksi. Salah satu saksi yang akan dihadirkan minggu besok adalah Amir Abdillah, serta petugas imigrasi.
Sementara itu kuasa hukum M Jibriel, baik dari TPM maupun LBH Muslim, sangat kecewa dengan keputusan hakim tersebut dan mengatakan siap untuk membela M Jibriel yang memang tidak bersalah. Namun pertanyaan besar menggelayut di benak kita, masih adakah keadilan di negeri ini, khususnya kepada ummat Islam yang gigih memperjuangkan Islam ? Wallahu’alam bis showab!
(M Fachry/arrahmah.com)