KANDAHAR (Arrahmah.com) – Operasi yang digelar dalam rangka “membasmi Taliban” agar keluar dari tempat yang dikenal sebagai benteng pertahanan kuatnya di Kandahar akan segera dimulai dan diklaim akan mengalami kesuksesan dalam beberapa bulan mendatang, NATO menyatakan.
Usaha militer dan politis melawan “Taliban” di Kandahar, kota terbesar ketiga di Afghanistan, merupakan langkah selanjutnya untuk “mengakhiri perang yang hampir berlangsung selama sembilan tahun.”
NATO pun berencana untuk melakukan serangan lainnya di utara tahun ini, jenderal Jerman mengatakan pada radio ARD dari Kabul.
“Kami sedang mematangkan persiapan dan berencana fokus pada operasi Omaid,” kata Jenderal Syer Mohammad Zazai, panglima perang Afghan di wilayah selatan.
Komandan pasukan AS dan NATO di Afghanistan, Jenderal Stanley McChrystal, mengatakan serangan ofensif itu dimulai dengan awal upaya politik dan militer, termasuk operasi untuk mengamankan jalan-jalan utama.
Berbicara melalui teleconference kepada wartawan di Washington, ia berkata: “Proses itu telah dimulai (dan) akan berjalan selama beberapa minggu dan beberapa bulan yang akan datang.”
Operasi Omaid, operasi setelah Mushtarak, berlangsung di tetangga provinsi Helmand yakni Kandahar, dan menyebabkan mujahidin serta pemerintah setempat mengencangkan kendali mereka.
“Kami semua mengerti betapa pentingnya Kandahar bagi Taliban – karena itu adalah pijakan pertama mereka,” kata Zalmai Ayobi, jurubicara gubernur Kandahar Turyalai Wesa saat bertemu dengan para tokoh masyarakat sebagai tujuan jangka panjang adalah untuk “memperluas tata pemerintahan yang baik di semua distrik dan pedesaan.
Pengiriman pasukan terbaru ke Kandahar yang akan dilakukan dalam waktu dekat ini tidak membuat NATO menarik pasukannya dari Helmand. Karena, menurut NATO, hal itu dilakukan untuk memperbaiki dan mencegah kembali rusuhnya Helmand pasca Mushtarak. (althaf/dawn/arrahmah.com)