KANDAHAR (Arrahmah.com) – Mujahidin Afghanistan pada hari Minggu (14/3) mengumumkan bahwa serangan bom di selatan kota Kandahar merupakan peringatan pada NATO bahwa mujahidin siap untuk menghadapi perang ofensif besar berikutnya.
Jurubicara mujahidin Qari Yousef Ahmadi mengatakan serangan Sabtu malam membuktikan bahwa mujahidin masih dapat beroperasi meskipun terjadi penumpukan pasukan Afghanistan dan internasional dalam persiapan untuk menyerang provinsi Kandahar.
Dalam sebuah situs, mujahidin memperingatkan bahwa serangan di selatan Kandahar merupakan sebuah “peringatan” untuk Jenderal Stanley McChrystal, yang mengatakan pasukan koalisinya akan menargetkan Kandahar akhir tahun ini setelah melakukan invasi di provinsi tetangganya, Helmand.
“Jenderal McChrystal telah mengatakan bahwa tak lama lagi mereka akan memulai operasi mereka, dan sekarang kami sudah mulai operasi lebih dahulu,” kata Ahmadi kepada Associated Press dalam sebuah wawancara telepon. “Dengan semua persiapan yang telah mereka lakukan, tetap saja mereka tidak mampu menghentikan kami.”
Namun, jurubicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Zemeri Bashary mengatakan serangan-serangan itu gagal mencapai sasaran utama mereka, yang menurutnya dilakukan untuk mengulangi kesuksesan bom istisyhad tahun 2008 di gerbang penjara untuk membebaskan ratusan tahanan yang ditahan di penjara Afghanistan.
“Mereka ingin membebaskan para tahanan … tetapi mereka gagal dalam misi mereka,” kata Bashary.
Serangan pasukan AS, NATO dan Afghanistan di Kandahar yang direncanakan akan dimulai akhir tahun ini merupakan tindak lanjut dari operasi yang sedang berlangsung di distrik Marjah, provinsi Helmand. (althaf/ap/arrahmah.com)