BEIJING (Arrahmah.com) – Kebanyakan petugas yang terlibat korupsi di China berusaha menutupi jejak. Tapi Han Feng sebaliknya membuat catatan harian yang akhirnya menjadi sensasi di internet.
Catatan harian selama dua tahun dan bergaya Twitter itu menyangkut aktivitas seksual dan pemberian uang yang diterima.
Han membual tentang petualangan seksualnya dan secara berkala menikmati perjamuan, karaoke dan minum-minum yang memalukan bagi kepemimpinannya di malam sesi tahunan parlemen, di mana korupsi digarisbawahi sebagai agenda terpenting.
Pengguna internet telah tertarik dengan petualangan Han. Pada 31 Desember 2007, ia meringkas pencapainnya selama 12 bulan. “2007 telah menjadi tahun yang sangat bagus. Pekerjaan berjalan dengan lancar, pemasukan bisa mencapai 200 ribu yuan (Rp 195 juta). Ketertarikan terhadap wanita sangat luar biasa. Aku harus memperhatikan kesehatan dengan banyaknya partner seks.”
Sedangkan posting lain memberikan detail tentang kegiatan seksualnya dalam satu malam dan wanita mana yang jadi lawan. Xiao Pan adalah ahli, Tan sudah biasa dan Mo dalam antrian. Dua wanita lain yang terlibat juga disebutkan.
Han kini diberhentikan dari pekerjaannya sebagai kepala kantor Biro Monopoli Tembakau setempat. Catatan harian di mana dia tidak pernah berharap siapapun membacanya, ternyata kemudian menyebar ke penyelidik pemerintahan.
Pada 6 Januari 2007, dia menerima 100 ribu yuan (Rp95 juta). Pada tanggal 16 September dia menulis, “Wang Shucheng menanyakan untuk makan siang di hotel Guijing. Hanya ada kami berdua. Dia memberikan saya minuman Moutai dan 50 ribu yuan. Saya menyimpan 30 ribu yuan dan membawa pulang 20 ribu yuan.”
Han ditahan pada 22 Februari atas pelanggaran aturan dan disiplin partai. Kepala di Biro Monopoli Tembakau Guangxi mengatakan “catatan harian tersebut bukanlah rumor tanpa dasar.”
Masih belum ada kejelasan bagaimana catatan harian tersebut bisa menjadi online. Salah satu laporan menyebutkan bahwa musuh Han menemukan seorang peretas untuk membobol komputernya.
Seorang pengguna internet yang mengidentifikasikan dirinya sebagai Hanxianzi mengatakan bahwa peretas tersebut adalah suami dari salah satu wanita yang ditiduri laki-laki itu memposting catatan harian sebagai balas dendam setelah menemukannya di dalam laptop. (inilah/arrahmah.com)