MARJAH (Arrahmah.com) – Pada Senin lalu (1/3)situs Voice of Jihad mempublikasikan statemen yang dikeluarkan oleh Imarah Islam Afghanistan mengenai situasi terbaru di Marjah, berikut statemen lengkapnya :
Tentara pendudukan Amerika Serikat telah mengumumkan bahwa mereka berhasil “membersihkan” kantung terakhir perlawanan di Marjah, namun ini tidak lebih dari yang terlihat mata. Faktanya ialah bahwa tentara pendudukan kini tengah berada dalam kondisi kacau dan harus berhadapan dengan perang panjang di Marjah. Pertempuran terus mengikuti irama seperti strategi yang dibuat mujahidin. Dengan berlalunya hari, militer musuh terus menderita kehilangan jiwa dan materi.
Sejak hari pertama operasi dilancarkan, 13 Februari 2010, musuh tidak dapat memperluas serangan ke wilayah lain selain Marjah, mujahidin Imarah Islam Afghanistan menjebak mereka sesuai rencana yang dibuat dan mengepung tentara musuh yang terlanjur berada dalam lingkaran Marjah.
Ketika strategi musuh menghadapi kegagalan, propaganda kembali disebarkan dan mengklaim mereka berhasil membersihkan area tersebut. Bagaimanapun, realitas di lapangan berseberangan dengan apa yang mereka klaim.
Militer musuh kemudian melancarkan operasi di Kunduz untuk mengurangi tekanan di Marjah. Mereka berpikir mujahidin pasti akan mengirimkan beberapa kelompok dari Marjah ke distrik Chardara, provinsi Kunduz. Ini akan menjadikan tentara mereka mengambil nafas sejenak. Mereka juga mengatakan akan melancarkan serangan besar berikutnya ke Kandahar.
Seluruh upaya yang dibuat musuh bertujuan untuk mengalihkan perhatian publik internasional dari Marjah dan mengurangi perlawanan Mujahidin di Marjah. Usaha keras ini mengalami kegagalan karena mujahidin tidak membelah kekuatannya. Penduduk Afghan bersama mereka. Bagaimanapun, mujahidin membutuhkan lebih banyak tentara, mereka mendapatkannya dari penduduk lokal.
Penduduk Afghan mendukung tujuan mujahidin dan mereka tahu bahwa mujahidin Imarah Islam Afghanistan tengah berjuang melindungi agama dan daratan mereka dari pendudukan. Mujahidin Afghan merelakan kehidupan mereka untuk melindungi nilai-nilai agama, hak manusia, kebebasan dan melepaskan diri dari kungkungan penjajahan. Penduduk Afghan berdiri bersama para mujahidin dan mendukung tujuan mujahidin.
Mujahidin Imarah Islam Afghanistan yakin tentara penjajah Amerika dan sekutunya akan selalu menemukan alasan baru untuk terus melakukan pendudukan di Afghanistan.
Terorisme, demokrasi, HAM, hak perempuan hanya slogan yang digunakan kolonialisme Amerika untuk memperluasan imperialisme mereka di dunia, khususnya di Afghanistan.
Banyak kasus kekerasan di penjara Guantanamo, Bagram, Abu ghraib, kamp NAMA di Irak dan penjara rahasia PRT di basis militer di Afghan, kebrutalan saat melakukan interogasi oleh tentara-tentara AS di Afghanistan dan Irak.
Jika mereka benar-benar pelindung HAM, mengapa mereka melakukan kekerasan selama delapan tahun. Di Bagram, Guantanamo dan penjara rahasia di Afghanistan, penderitaan tahanan semakin ditambah dengan perampasan hak mendapatkan penasehat hukum.
Mereka tidak dapat mempertahankan diri di ruang persidangan. Ini tidaklah sama dengan HAm yang selalu diklaim AS. Mereka ingin menjadi polisi dan hakim satu-satunya di dunia.
Jika penduduk Afghanistan menginginkan kebebasan dan sistem pemerintahan yang berdasarkan syariat Islam mengapa Amerika tidak bisa membiarkannya atas nama HAM dan mengapa Amerika menamakan perjuangan penduduk Afghan sebagai aksi terorisme?
Kami bertanya kepada Amerika, mengapa kalian membunuh bocah tak bersalah, manula dan kaum perempuan dalam setiap serangan malam hari yang mereka lancarkan?
Mengapa kalian membunuh balita selama serangan empat hari di provinsi Gorbez dan Khost? Apakah mereka para teroris atau tentara kalian yang ingin meneror hati para penduduk Afghan?
Operasi kalian di MArjah di bawah nama perang melawan terorisme sejatinya merupakan tiran dan kolinialisasi karena mujahidin di MArjah berjuang demi kebebasan, agama dan daratan mereka.
Kami yakin dalam perjalanan waktu yang panjang, tekanan-tekanan yang dilakukan AS terhadap Afghan akan membawa peperangan ini menghadapi wajah sebenarnya, kebenaran atau kebathilan, jika Allah berkenan.
Imarah Islam Afghanistan
(haninmazaya/KC/arrahmah.com)