JAKARTA (Arrahmah.com) – Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access (Wimax) yang merupakan teknologi akses nirkabel pita lebar (broadband wireless access atau BWA) dengan kecepatan akses tinggi dan berjangkauan luas diprediksi akan semakin lambat berkembang di Indonesia.
“WIMAX tidak memiliki mobilitas untuk menyediakan sambungan broadband hingga ke desa-desa terpencil di Indonesia,” kata Senior Director, Services, GSM Association (GSMA), Jaikishan Rajaraman dalam keterangan persnya di Jakarta, Senin (1/3).
Ia menambahkan, jika dibanding dengan teknologi pesaing seperti 3G/HSPA, WIMAX memang belum mampu menawarkan sambungan Mobile Broadband yang memberikan solusi jangkauan hingga ke pelosok-pelosok pulau, karena masih terus bermain dalam cakupan yang lebih spesifik dan lebih berperan sebagai pelengkap saja.
Menurut dia, sampai saat ini, hanya teknologi HSPA yang dapat menjangkau ke wilayah manapun dan memiliki kemampuan mobilitas yang sesungguhnya melalui berbagai jenis perangkat yang tersedia saat ini.
“Lebih jauh lagi, WiMAX lebih dikenal hanya sebagai pengganti fixed line broadband sehingga tidak mampu menawarkan mobilitas yang sebenarnya,” katanya.
Menurut Ovum, sebuah analis industri terkemuka, WiMAX hanya akan menguasai kurang dari 5 persen dari 1.5 miliar sambungan akses fixed maupun Mobile Broadband di pasar negara-negara berkembang pada 2014.
“Penetrasi WiMAX selama ini sangat lamban menurut perusahaan analis Maravedis, ada sekitar 200 jaringan WiMAX, dan sekitar 200 lagi jaringan yang masih dalam masa uji coba, di 135 negara dan secara global hanya melayani 4,73 juta pelanggan,” katanya.
Jika dibanding dengan pesaingnya yakni HSPA yang memiliki lebih dari 200 juta sambungan HSPA dengan tingkat pertumbuhan lebih dari 9 juta per bulan, di seluruh dunia, maka WiMAX sudah sangat jauh ketinggalan, katanya.
Saat ini hanya terdapat sekitar 120 perangkat WiMAX yang kini telah disertifikasi atau jauh ketinggalan dibanding dengan lebih dari 1.800 untuk HSPA.
“Ekosistem HSPA memungkinkan terciptanya skala ekonomis yang besar dan juga karena ketatnya kompetisi, maka terdapat banyak pilihan bagi konsumen maupun dunia usaha,” katanya.
WiMAX sendiri merupakan evolusi dari teknologi BWA sebelumnya dengan fitur-fitur yang lebih menarik yang mampu memberikan kecepatan data tinggi dan merupakan teknologi dengan open standar.
Teknologi Wimax tidak proprietary dengan kecepatan data mencapai 70 MBps sehingga diklaim dapat diaplikasikan untuk koneksi broadband last mile, ataupun backhaul. (inilah/arrahmah.com)