WASHINGTON (Arrahmah.com) – Menteri pertahanan Amerika Serikat Robert Gates pada hari Selasa (23/2) mengingatkan NATO bahwa blok keamanan utama Amerika dan sekutu Barat itu sedang dihadapkan dengan krisis anggaran.
“Sejak akhir Perang Dingin, anggaran NATO dan pertahanan nasional selalu mengalami kekurangan, termasuk untuk operasi belum pernah terjadi sebelumnya di luar wilayah NATO selama lima tahun ini,” Gates mengatakan dalam sebuah pertemuan di Universitas Pertahanan Nasional.
Kekurangan anggaran ini dinilai sebagai “gejala kerusakan yang perlahan makin besar dan makin besar dalam usaha NATO untuk mengawasi dan menanggapi ancaman yang melebihi batas-batas tradisional pasca Perang Dingin,” katanya.
Mengutip Pasal 5 dari piagam NATO yang mengatakan bahwa serangan terhadap satu anggota NATO adalah serangan terhadap semua anggota, Gates mengungkapkan kekhawatiran mengenai komitmen negara-negara sekutunya terutama dalam operasi yang dilakukan di Afghanistan
“Demiliterisasi Eropa, yang menyebabkan masyarakat umum dan politisi menentang militer dan resikonya, telah hilang abad ke-20 ini, terutama untuk mewujudkan langkah nyata untuk mencapai keamanan dan perdamaian abadi di abad ke-21,” katanya.
Pemerintah AS telah lama mencari penguatan dari sekutu Eropa untuk agenda perangnya di Afghanistan, di mana mujahidin Afghanistan kembali bangkit. Namun sejauh ini, negara-negara anggota NATO di Eropa ragu-ragu untuk mencurahkan lebih banyak jumlah tentara dan sumber daya lain di bawah tekanan publik.
Setelah administrasi Obama mengumumkan untuk mengirim 30.000 pasukan tambahan ke Afghanistan tahun lalu, negara-negara anggota NATO lainnya juga berjanji untuk menggemukkan tentaranya di sana, dari 30.000 musim panas lalu menjadi 50.000 personil. (althaf/xnh/arrahmah.com)