WASHINGTON (Arrahmah.com) – Presiden AS Barack Obama telah mengkaji ulang situasi di Pakistan dan Afghanistan bersama para pejabat tinggi dan sejumlah diplomat bersamaan dengan dimulainya rencana militer AS untuk menundukkan para mujahidin di wilayah tersebut.
Pendekatan baru ini mencakup serangan militer besar di Afghanistan selatan dan proses yang dipimpin AS untuk mendorong mujahidin Afghanistan agar bergabung dengan arus utama.
Sumber-sumber diplomatik di Washington mengatakan bahwa pejabat AS dan Pakistan juga melihat kemungkinan isu ditangkapnya komandan mujahidin Afghanistan, Mullah Abdul Ghani Baradar, untuk mempercepat proses reintegrasi.
Sementara itu, Presiden Obama bertemu para pejabat tinggi Amerika di Washington pada hari Rabu untuk membahas situasi di Pakistan dan Afghanistan.
Juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs, mengatakan bahwa Obama menerima laporan dari duta besar AS di kedua negara, serta berita terbaru dari Jenderal Stanley McChrystal tentang operasi ofensif anti-Taliban di provinsi Helmand.
Pertemuan tersebut dimulai dengan pemaparan mengenai situasi di Pakistan dari Duta Besar Anne Patterson, termasuk diskusi tentang kemajuan yang dibuat dalam membangun kemitraan yang kuat dengan Pakistan.
“Duta Besar Patterson memberikan berita terbaru seputar kemajuan yang ditunjukkan oleh pemerintah dan militer Pakistan,” kata Gibbs.
Sebelum pertemuan, utusan khusus AS untuk Afghanistan dan Pakistan, Richard Holbrooke, mengatakan kepada wartawan bahwa ia mengetahui saat ini mujahidin di Marjah dan sekitarnya sedang membicarakan tentang pertukaran posisi.
“Sudah jelas bahwa Taliban memutuskan tidak mau tinggal di benteng ini dan segera pergi,” klaim Gibbs ketika diminta untuk mengomentari pernyataan Holbrooke. (althaf/dawn/arrahmah.com)