MOSKOW (Arrahmah.com) – Perjanjian baru pengurangan senjata antara Amerika Serikat dan Rusia akan mencerminkan penggabungan antara persenjataan strategis ofensif dan defensif, kata John Beyrle, Duta Besar AS untuk Rusia, pada Kamis (11/2).
“Perjanjian baru ini lebih menitikberatkan pada sistem ofensif daripada defensif, namun kami menyadari ada hubungan logis antara dua hal itu dan presiden kami telah sepakat bahwa perjanjian akan berisi ketentuan tentang interkoneksi antara senjata strategis ofensif dan defensif,” kata dalam Beyrle.
Beyrle pun mengatakan hubungan kedua belah pihak sangat sejauh ini sangat dekat, terutama untuk menyelesaikan perundingan tentang perjanjian untuk mengurangi persenjataan nuklir ofensif masing-masing.
Ia mengakui rencana pertahanan rudal AS tetap menjadi isu sensitif dalam hubungan bilateral ini. Menurut Beyrle perisai rudal itu dirancang untuk melawan ancaman saat ini dan masa depan dari Timur Tengah.
Garis besar perjanjian baru yang disetujui oleh Rusia dan Amerika Serikat di Jenewa minggu lalu, meliputi pengurangan persenjataan nuklir untuk operasional hingga 1.500-1.675 hulu ledak dan pengiriman kendaraan perang 500-1.000 unit. (althaf/xnh/arrahmah.com)