Al Haq (Islam) pasti akan menang, dan kaum kafir akhirnya dikalahkan. Itu janji Allah Swt yang pasti terjadi. Dalam sebuah wawancara dengan The Financial Times, McChrystal, komandan lapangan pasukan kafir Amerika di Afghanistan mengatakan perang telah cukup di Afghanistan. Sementara itu, angka bunuh diri pasukan kafir Amerika terus meningkat dan memasuki rekor baru, yakni tidak kurang dari 160 prajurit di tahun 2009. Inikah tanda-tanda kehancuran pasukan kafir Amerika di Afghanistan ?
AS Kibarkan Bendera Putih
Sebuah wawancara khusus yang dilakukan oleh The Financial Times diterbitkan pada Senin (25/1), dalam wawancara tersebut McChrystal mengatakan ia sangat mengharapkan tekanan dari dunia internasional agar Taliban mau menerima kesepakatan politik. “Sebagai seorang tentara, perasaanku mengatakan sepertinya perang telah cukup di Afghanistan,” kilahnya.
Peryataan ini tentu isyarat pasukan kafir AS akan segera mengibarkan bendera putih tanda menyerah dari mujahidin Afghanistan. Padahal sebelumnya, mereka meminta tambahan prajurit sebanyak 50.000 personil untuk memperkuat barisan. Tambahan pasukan yang dimintanya telah dipenuhi oleh pimpinan orang pasukan kafir Obama dan sekutunya. Sayangnya, McCrystal merasa tambahan pasukan tersebut pengecut dan tidak menambah kuatnya posisi NATO. Maka tidak heran kalau kemudian McCrystal mengisyaratkan barisannya telah kalah.
McChrystal menginginkan secepatnya dilakukan pembicaraan antara pemerintah Afghan dengan pemimpin Taliban (Imarah Islam Afghanistan-red) dalam kondisi mereka meletakkan senjata mereka. Ia juga mendesak peserta konferensi London untuk memperbarui komitmen dan komitmen tersebut merupakan jalan terbaik untuk solusi Afghanistan.
Trend Bunuh Diri Pasukan Kafir AS
Sementara itu, mental pasukan kafir Amerika semakin depresi dengan perang tiada akhir di bumi Islam yang mereka jajah, Afghanistan. Angka bunuh diri pasukan kafir Amerika begitu tinggi dan mengenaskan.
Menurut laporan militer AS tahun 2009 mereka sebut sebagai “Tahun yang Menyakitkan”. Bunuh diri di Angkatan Darat AS memasuki sejarah dan rekor baru pada tahun 2009. Tidak kurang dari 160 prajurit telah membunuh diri mereka sendiri,
Pemimpin Angkatan Darat AS telah memperingatkan bahwa tingkat bunuh diri berada di jalur yang pesat dibandingkan tahun lalu yang hanya mencapai 140. Namun mereka mengatakan bahwa penyebab lonjakan ini masihlah belum jelas.
“Tidak ada pertanyaan bahwa 2009 merupakan tahun menyakitkan bagi tentara karena banyaknya kasus bunuh diri,” kata Kolonel Christopher Philbrick, wakil direktur pasukan gugus tugas pencegahan bunuh diri.
Sepuluh kasus dugaan bunuh diri pada bulan Desember terjadi pada tentara yang masih aktif bertugas. Diyakini yang membuat depresi para tentara ini adalah tekanan berat dari tahun-tahun perang di Irak dan Afghanistan. Selain itu juga masalah perkawinan.
Namun menurut penelitian militer itu sendiri, jalan suram bunuh diri itu tidak selalu dipicu oleh “pertempuran wisata” di Afghanistan dan Irak. Tampaknya penyebabnya bervariasi, dari basis ke basis, dan sekitar sepertiga dari tentara yang bunuh diri adalah mereka yang belum pernah dikerahkan sama sekali dalam misi di Afghanistan atau Irak.
Namun, apapun alasan pasukan kafir Amerika tersebut, fakta trend bunuh diri di kalangan mereka sudah tidak bisa ditutup-tutupi lagi. Kekalahan demi kekalahan juga menjadi pemandangan sehari-hari di Afghanistan. Mereka, pasukan kafir itu harus berhadapan dengan mujahidin yang mencintai kematian (isy kariman aw mut syahidan), sebagaimana mereka hanya mencintai kehidupan dan takut akan kematian. Allahu Akbar!
(M Fachry/dari berbagai sumber/arrahmah.com)