BRUSSELS (Arrahmah.com) – Penjualan yang kapal perang Mistral Perancis kepada Rusia telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa sekutu, juru bicara NATO, James Appathurai, mengatakan pada hari Rabu (10/2).
Dia mengatakan bahwa “Sekretaris Jenderal NATO (Anders Fogh Rasmussen) tidak menganggap Rusia sebagai ancaman dan dia berharap Rusia pun tidak menganggap NATO sebagai ancaman.”
“Tapi kecemasan dari beberapa sekutu tentu saja adalah sesuatu yang nyata dan dapat dimengerti mengingat akar historis dan politik geografis negara,” katanya.
Seorang pejabat pertahanan Perancis mengumumkan pada Senin bahwa Perancis telah sepakat untuk menjual salah satu kapal perang canggih Mistral ke Rusia. Kesepakatan ini akan menjadi kesepakatan salah satu negara anggota NATO yang menyediakan senjatanya untuk Rusia.
Mistral merupakan salah satu kapal perang paling canggih yang berbobot 23.700 ton dan dapat membawa 16 helikopter, persenjataan lain serta sekian ribu pasukan. Kapal yang juga merupakan kedua terbesar dalam armada Perancis, bernilai antara 547-684 juta dolar AS.
Rusia sedang mencari kapal-kapal yang akan melengkapi kinerja angkatan laut di Laut Hitam, yang telah sering membangkitkan kekhawatiran di antara para tetangganya, seperti Georgia dan Lithuania.
Meskipun Perdana Menteri Perancis Francois Fillon menegaskan penjualan akan dilakukan dengan penuh kewaspadaan dan Prancis berkomitmen untuk menjaga perdamaian antara Georgia dan Rusia, namun beberapa senator AS masih bersikukuh menentang dengan mengatakan bahwa transaksi tersebut sangat mengganggu para sekutu NATO lainnya dan negara-begara tetangga Rusia. (althaf/xnh/arrahmah.com)