(Arrahmah.com) – Usamah bin Ladin, pemimpin al-Qaidah, mengutuk Amerika Serikat dan perekonomian industri negara maju lainnya, dan meminta mereka yang bertanggung jawab atas fenomena perubahan iklim yang tak menentu akhir-akhir ini.
Dalam rekaman audionya, Usamah bin Ladin mengecam George Bush, mantan presiden AS, yang menolak Protokol Kyoto dan mengutuk korporasi global.
“Ini adalah pesan bagi seluruh dunia tentang mereka (AS dan negara-negara industri lainnya) yang bertanggungjawab atas perubahan iklim dan akibatnya -baik sengaja atau tidak sengaja- dan tentang tindakan yang harus kita ambil,” kata bin Ladin.
“Berbicara tentang perubahan iklim bukanlah masalah intelektual yang mewah (hanya dimengerti oleh kalangan tertentu), fenomena ini adalah fakta yang benar-benar kita hadapi.”
Rekaman tersebut merupakan rekaman yang dipublikasikan awal minggu ini setelah rekaman sebelumnya di mana pemimpin al-Qaidah ini memuji seorang pria Nigeria yang dituduh melakukan usaha yang gagal untuk meledakkan pesawat menuju Detroit pada Hari Natal.
Dalam rekaman baru itu, Usamah Bin Ladin, mengatakan “semua negara industri” harus disalahkan atas perubahan iklim, “namun sebagian besar negara-negara telah menandatangani Protokol Kyoto dan setuju untuk membatasi emisi gas berbahaya.”
Dia melanjutkan: “Namun, George Bush junior menolak perjanjian untuk melindungi dan menenangkan perusahaan-perusahaan raksasa. Dan merekalah yang berdiri di belakang berbagai spekulasi, monopoli, dan menjadikan biaya hidup melambung tinggi.”
“Mereka juga di belakang ‘globalisasi dan implikasi tragis’. Dan setiap kali para pelaku yang dinyatakan bersalah, para kepala negara bergegas untuk menyelamatkan mereka dengan menggunakan uang rakyat.”
Protokol Kyoto, sebuah perjanjian PBB yang bertujuan memerangi pemanasan global, diadopsi pada Desember 1997 dan sejak itu telah diratifikasi oleh 187 negara, tetapi tidak oleh kongres AS.
AS di bawah Bush menolak untuk meratifikasi perjanjian itu, dan mengatakan bahwa perjanjian tersebut harus mengandung tujuan untuk mengikat negara-negara berkembang agar mengurangi emisi sebagaimana desakan perjanjian pada negara-negara industri.
Dalam rekaman itu pun, Usamah Bin Ladin mengatakan: “Noam Chomsky [akademisi dan komentator politik AS] benar ketika ia mengaitkan kebijakan-kebijakan AS dengan para mafia (korporasi). Mereka adalah teroris sejati dan karena itu kita harus menolak untuk tergantung pada dolar Amerika dan harus berusaha untuk menyingkirkan mata uang itu sedini mungkin.”
“Saya yakin bahwa tindakan semacam itu akan memiliki pengaruh serius dan dampak yang besar.”
Dalam rekaman sebelumnya, Usamah Bin Ladin memperingatkan bahwa pihaknya akan melancarkan serangan lebih lanjut kecuali Barack Obama, presiden AS saat ini, mengambil langkah untuk menyelesaikan konflik Palestina.
Administrasi Obama menolak berkomentar tentang rekaman sebelumnya dan mengatakan analis intelijen tidak bisa menegaskan bahwa itu benar-benar suara bin Ladin. (althaf/alj/arrahmah.com)