JAKARTA (Arrahmah.com) – Aksi demonstrasi yang digelar Forum Ummat Islam (FUI), Kamis (21/1) di depan RS Mitra Internasional Jakarta kemarin mendapat “aksi tandingan” dari pihak rumah sakit. Demonstran tadingan itu terdiri dari puluhan karyawati rumah sakit Mitra Internasional yang mengenakan jilbab seragam berjejal rapi di balik pagar pembatas. Mereka seolah siap menyambut demonstran dan ingin menyampaikan kesan bahwa tidak ada yang bermasalah tentang jilbab di RS tersebut. Diluar pagar, demonstran FUI tidak terpancing.
Menurut salah seorang orator aksi dari FUI, pengerahan karyawan berjilbab itu memang sudah direncanakan oleh pihak RS sebelum aksi dilakukan. “Tadi malam saya memang sudah mendengar akan ada aksi tandingan seperti ini,” katanya.
Tidak saja berbaris membentuk pagar betis, demonstran tandingan tersebut juga membagikan selebaran pernyataan sikap RS Mitra Internasional. Aksi ini yang sempat membuat aksi FUI kesal. Sebab selebaran itu menyatakan bahwa pihak mereka sangat terganggu atas dilakukannya demosntrasi di RS tersebut.
Ketua DPD FPI DKI Jakarta Habib Salim ‘Selon’ Bin Umar Al-Aththas, yang ikut aksi FUI menyatakan, kesertaannya semata-mata dilandasi kerprihatinan atas sikap RS Mitra Internasional yang dinilai telah melecehkan syariat Islam.
“Anda muslimah yang berdiri di depan ini, apakah Anda melakukan ini karena takut atau perintah atasan?. Takutlah hanya kepada Allah,” kata Salim.
Hal senada diungkapkan Ketua Bidang Kaderisasi FUI H. Mursalin. Menurut Mursalin, RS Mitra Internasional dengan selebaran itu, terkesan ingin menyederhanakan masalah yang sebetulnya pelik ini.
“Apa maksudnya pihak Anda menyatakan merasa terganggu, kami tidak mengganggu disini. Jilbab ini syariat, bukan maunya Anda. Kami kesini untuk menyampaikan kebenaran, bukan untuk membuat ricuh, ” ujar Mursalin, saat jumpa pers antar kedua belah.
Pihak RS Mitra Internasional sendiri menyatakan sudah mendapatkan sertifikasi sesuai Fatwa MUI Pusat pada tanggal 07 Mei 2009 No. U-156/DSN-MUI/V/2009 terkait seragam kerja yang telah didesain untuk karyawan.
Namun, Ketua Forum Ummat Islam Muhammad Al Khattath, mengatakan, bahwa bukan masalah sertifikasi yang dipersoalkan.
“Yang jadi masalah adalah pengabaian terhadap syariat Islam dan hak-hak ketiga saudari kita yang sudah mengabdi di rumah sakit ini lebih dari 15 tahun,” tukas Al Khattath.
Nyaris Memanas
Demonstrasi pelan mereda saat pihak rumah sakit siap menerima perwakilan demontsran. Namun disinilah terjadi protes lebih keras dari rombongan perwakilan FUI.
Pasalnya, tanpa sepengatuan sebelumnya pihak perwakilan FUI, pihak rumah sakit Mitra Internasional telah mengadakan jumpa pers lebih awal dengan media elekronik dan online diruang khusus Lantai 9 RS Mitra Internasional.
Saat jumpa pers tertutup itu tengah berlangsung, pihak FUI juga tiba diruangan tersebut. Melihat keadaan ini, beberapa rombongan perwakilan demonstran protes. “Untuk apa kami diundang kesini, kalau ternyata seperti ini,” teriak salah satu perwakilan FUI.
Khattath pun mencoba meredakan situasi yang hampir memanas itu. “Anda jangan memprovokasi media. Kalau mau adil mari kita duduk bersama, semua bicara. Bukan hanya dari pihak Anda,” cetus Khattath, menambahkan.
Manajer SDM RSMI Jatinegara Jakarta Timur Ir. Warno Hidayat, dari pihak rumah sakit yang menggelar jumpa pers itu tidak banyak berkata-kata.
“Baiklah, kalau begitu mari kita pindah ke ruang aula yang lebih besar di lantai atas,” kata Warno.
Sebagimana diberitakan hidayatullah.com, massa dari Forum Ummat Islam (FUI) melakukan aksi demonstrasi di depan Rumah Sakit Mitra Internasional Jatinegara, Jl. Jatinegara Timur No.85-87, Jakarta Timur, Kamis (21/1), siang.
Aksi tersebut dilakukan terkait penolakan pelarangan jilbab di RSMI Jatinegara. Rumah sakit tersebut akan memberhentikan tiga karyawannya karena dianggap tidak mematuhi aturan alias indisipliner. Ketiga wanita tersebut, Sutiyem, Wiwin Winarsih, dan Suharti, terancam kehilangan pekerjaannya karena bersikukuh mengenakan pakaian muslimah yang menutup auratnya.
Dalam demonstrasi tersebut, bertebaran spanduk dan stiker bernada mengecam sikap RS Mitra Internasional. Diantaranya, “Jilbab Yes, PHK No”, “Ummat Islam Wajib Boikot Mitra Internasional”, “Pekerjakan Kembali Ketiga Karyawan Hari Ini Ini Juga”, dan lain-lain. [hidayatullah/arrahmah.com]