SANAA (Arrahmah.com) – Sayap organisasi Al Qaeda di Jazirah Arab, Senin (18/1), membantah klaim pemerintah negeri itu yang menyebutkan bahwa mereka telah menewaskan setidaknya enam pimpinan kelompok Al Qaeda, dalam sebuah operasi militer beberapa hari lalu.
“Pemerintah Yaman telah sering membuat klaim-klaim palsu dengan menyatakan operasi gabungan mereka bersama Amerika telah berhasil, terhadap para pemimpin mujahidin di Semenanjung Arab”, ungkap Al Qaeda dalam pernyataan yang dirilis di forum-forum jihad online dengan judul tulisan “Penjelasan Nyata Kebohongan Media Thaghut dan Salibis”.
“Klaim terbaru adalah bahwa mereka telah menewaskan enam pimpinan mujahidin. Kami memastikan kepada kalangan Muslim, bahwa tak satupun di antara para mujahidin yang tewas dalam serangan (operasi militer) tersebut, melainkan hanya beberapa saudara kami yang terluka ringan,” lanjut mereka.
Sebagaimana diberitakan, Jumat (15/1) lalu waktu setempat, kabar ini diungkapkan oleh pemerintah Yaman kepada media massa. Disampaikan bahwa sebanyak enam pimpinan kelompok Al Qaeda telah terbunuh dalam serangan udara di kawasan utara Yaman, dalam lanjutan operasi ofensif militer negeri itu terhadap kelompok mujahidin.
Seperti disebutkan sumber pemerintah Yaman saat itu, antara lain dilaporkan bahwa beberapa pimpinan Al Qaeda setempat tewas dalam serangan terhadap dua mobil tersebut. Mereka yang diidentifikasi antara lain adalah Kepala Militer Qasim al-Raymi, serta Ayed al-Shabwani yang disebut-sebut menampung para personil militan di lahan pertaniannya di Provinsi Maarib.
“Kebohongan ini sengaja dilakukan pemerintah Yaman untuk menutup-nutupi operasi mereka yang gagal, yang disaksikan sendiri oleh masyarakat bahwa korban serangan mereka adalah kaum wanita, anak-anak, dan masyarakat umum.”
“Pemerintah Yaman sengaja melakukan kebohongan-kebohongan ini untuk mencari muka di hadapan Obama, Brown dan sekutu-sekutu mereka di konferensi London, dengan menunjukkan bahwa mereka mampu menumpas kelompok mujahidin di Semenanjung Arab. Mereka sengaja menjual darah wanita dan anak-anak kaum muslimin untuk mendapatkan limpahan harta dari barat.”
Di bagian akhir pernyataan tersebut mereka mengungkapkan bahwa pasukan salib Amerika telah masuk ke wilayah Yaman, tidak hanya dari daratan, tapi dari laut, di Teluk Adn, Laut Arab, dan Laut Merah, juga dari udara dengan pesawat-pesawat predator mereka.
“Sebagaimana mereka telah mendeklarasikan perang terbuka dengan kaum muslimin, maka kita juga wajib mendeklarasikan perang terhadap salibis dan para pengkhianat yang mendukung mereka,” lanjut pernyataan tersebut.
Pemerintah Yaman sendiri telah meningkatkan pengawasan dan tindakan militernya, sejak adanya pengakuan dari sayap organisasi Al Qaeda di negeri itu bahwa mereka berada di balik rencana pengeboman maskapai penerbangan AS di Detroit, 25 Desember 2009 lalu. (fadly/ansar/jpn/arrahmah.com)