KABUL (Arrahmah.com) – Januari telah terbukti sebagai bulan yang mematikan bagi Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO di Afghanistan seiring dengan meningkatnya korban tewas selama paruh bulan pertama di tahun 2010 ini yang berjumlah sebagai lebih dari 20 tentara.
Sebagian besar tentara yang tewas selama dua minggu ini adalah tentara asal Amerika, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh ISAF.
Dalam laporan terbarunya, seorang tentara AS tewas pada Rabu (13/1) saat terlibat pertempuran dengan para mujahidin di Afghanistan timur.
Tentara Amerika lainnya tewas akibat cedera yang ia derita saat terkena sebuah ledakan bom pada hari yang sama di Afghanistan selatan.
Enam tentara asing termasuk tiga asal Amerika tewas pada hari Senin, satu hari yang paling mematikan bagi pasukan NATO selama bulan ini.
Menurut ISAF, serangan bom juga telah menyebabkan dua tentara tewas, masing-masing pada hari Sabtu dan Minggu.
Jurubicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan kepada media melalui telepon dari lokasi yang dirahasiakan bahwa pihaknya pun telah menewaskan empat orang tentara Perancis pada 5 Januari di provinsi Kapisa, 80 km sebelah utara ibukota Afghanistan, Kabul.
Bulan ini, tercatat ada 22 tentara NATO termasuk 14 tentara asal Amerika telah tewas di Afghanistan, jumlah ini mendekati jumlah korban tewas dari pasukan NATO pada Januari 2009, yakni 25 korban.
Terdapat lebih dari 113.000 pasukan yang dipimpin NATO, termasuk lebih dari 68.000 tentara Amerika, yang ditempatkan di Afghanistan untuk membantu ‘mengembalikan stabilitas’ negara itu setelah invasi Amerika menggulingkan rezim Taliban pada tahun 2001.
Presiden AS Barack Obama telah memerintahkan penyebaran 30.000 tentara Amerika tambahan dalam upaya untuk mengalahkan Taliban yang bersumpah akan menyebabkan ISAF NATO mengalami lonjakan korban yang lebih tinggi. (althaf/xnh/arrahmah.com)