BEIJING (Arrahmah.com) – China mengingatkan pornografi dan penipuan sebagai ancaman utama sistem komputer yang terhubung secara global. Pernyataan itu menyusul ancaman Google pada China.
Sikap Beijing tersebut disampaikan Direktur Kantor Penerangan Dewan Negara Wang Chen di tengah ancaman Google untuk keluar dari China akibat penyensoran dan serangan terhadap Internet.
Wang menekankan pentingnya peran pemerintah dalam “memandu” opini di Internet. Tanpa merujuk kepada Google, Wang juga menekankan adanya tanggung jawab besar media Internet dalam bekerja sama dengan pemerintah.
Sementara itu, dari Washington, AFP melaporkan pemerintah Amerika Serikat (AS) telah berbicara dengan pihak Google serta menegaskan dukungannya pada “hak atas Internet bebas”.
Juru Bicara Gedung Putih Robert Gibbs menolak untuk merinci hasil pembicaraan pemerintah dengan perusahaan publik AS itu yang berpusat di Mountain View, California, yang berperan dalam pencarian Internet dan iklan online itu.
“Kami telah berbicara dan berdiskusi dengan mereka (Google) tentang apa yang telah mereka bicarakan kemarin. Saya tidak hendak menyampaikan lebih jauh dari itu,” katanya.
Menurut Gibbs, pesan tentang hak atas Internet bebas itu telah disuarakan Presiden Barack Obama dalam kunjungannya ke China, November 2009.
Ketika itu, Presiden Obama menyebut dirinya sebagai “pendukung kuat penggunaan Internet terbuka” dan “pendukung utama kebebasan dari aksi sensor”, katanya.
Menlu AS Hillary Clinton juga telah meminta penjelasan pemerintah China tentang apa yang disebut Google sebagai serangan Internet “yang sangat canggih” yang ditujukan kepada para aktivis hak azasi manusia China.
Gedung Putih menunggu tanggapan Beijing, katanya. (inlh/arrahmah.com)