KABUL (Arrahmah.com) – Dalam rilis terbaru yang dikeluarkan Al-Qaeda, Mustafa Abul-Yazid, salah seorang petinggi Al-Qaeda menyatakan serangan yang menewaskan tujuh agen CIA dan seorang agen Jordania merupakan aksi pembalasan dendam untuk serangan-serangan misil AS di wilayah Pakistan.
Pernyataan ini disebarkan di forum-forum jihad pada Kamis (7/1).
Seorang dokter Jordania yang menjadi agen ganda meledakan dirinya di basis militer Chapman di provinsi Khost, yang berbatasan dengan Pakistan 30 Desember lalu disaat para agen CIA tengah berkumpul. Ini merupakan serangan paling mematikan untuk CIA sejak 1983.
Imarah Islam Afghanistan mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut sehari setelahnya. Setelah itu, komandan Taliban Pakistan juga mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut dan mengatakan bahwa serangan dilakukan untuk membalas dendam atas kematian Beitullah Mehsud pada Agustus silam.
Orang nomor 3 Al-Qaeda, Mustafa Abul-Yazid kini memuji serangan tersebut dan mengatakan bomber sempat menulis pesan sebelum melakukan serangan, ia berkata serangan ini untuk membalaskan dendam saudara-saudaranya yang tewas dalam serangan misil AS di Pakistan.
Menurut Al-Yazid, Humam Khalil Abu-Mulal al-Balawi, menyusup ke tubuh intelijen Amerika dan Jordania. Ia melanjutkan, serangan ini adalah balasan atas gugurnya pemimpin Taliban Pakistan Baitullah Mehsud, Abu Saleh al-Somali dan Abdullah Saeed al-Liby. Abu Yazid sendiri telah berulangkali diklaim pemerintah Pakistan tewas dalam serangan udara mereka, namun dirinya selalu muncul pada video-video baru rilisan As-Sahab, hal ini tentu sangat membuat malu pemerintah Pakistan.
Pejabat anti-terorisme Amerika mengatakan bahwa Abu Saleh al-Somali adalah anggota senior Al Qaeda, ia merupakan perencana operasi-operasi Al Qaeda, ia gugur dalam sebuah serangan udara Amerika di Pakistan barat bulan lalu. Sedang Baitullah Mehsud adalah pemimpin Taliban Pakistan, ia gugur pada 5 Agustus setelah misil pesawat tak berawak milik CIA menghantam rumahnya di Provinsi Baratlaut Pakistan. (haninmazaya/AFP/arrahmah.com)