AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Sekjen PBB, Banki Moon baru-baru ini mengeluarkan pernyataan terkait meningkatnya korban sipil dalam perang di Afghanistan. Ia mengatakan, dua pulu persen korban disebabkan oleh tentara Amerika dan sekutunya sedang delapan puluh persen lainnya disebabkan oleh tentara oposisi
(mujahidin-red).
Pernyataan ini diumumkan ditengah-tengah peningkatan aksi menentang AS dan sekutunya di Afghanistan.
Ironisnya, sebuah badan yang dibuat seperti UNO yang mengklaim akan berlaku netral ternyata hanya bekerja di bawah perintah Gedung Putih.
Kami ajukan pertanyaan kepada Ban ki Moon, siapakah yang membunuh siswa-siswa di distrik Narang, provinsi Kunar beberapa minggu lalu? Juga di Farah, Shin Dand, Kunduz, Dehrawood dimana ratusan orang tak berdosa menjadi korban, semua peristiwa tersebut masih hangat dalam ingatan penduduk Afghan.
Ban Ki Moon hanyalah salah satu pengecut yang diciptakan Pentagon. Terdapat dua bagian yang mereka ciptakan, yaitu Perang Psikologi dan Propaganda Palsu. Perang psikologi mengajarkan kepada para tentara penjajah untuk membunuh sipil agar tercipta rasa takut dalam hati mereka yang pada akhirnya mereka menerima para tentara tersebut tanpa keberatan. Bagian lainnya, yaitu departemen propaganda palsu dibuat agar para tentara menyampaikan kebohongan kepada media. Ini adalah kunci “kemenangan” yang hingga kini masih mereka pertahankan.
Kami ingin mengingatkan Sekjen PBB, UNO, bahwa menurut analisis terakhir yang diungkapkan oleh analis perang Pentagon, Amerika telah kehilangan inisiatif untuk memerangi Taliban karena pemimpin Taliban menginstruksikan kepada pengikutnya di Afghanistan untuk bersikap lemah lembut dengan penduduk lokal.
“Inilah mengapa kami tidak dapat meminta mereka memerangi Taliban,” ujar sebuah laporan. “Bagaimanapun, mulai sekarang, Amerika harus menyebar kebohongan mengenai kecelakaan di kubu sipil agar penduduk Afghanistan membuat jarak terhadap Taliban dan mungkin akan tercipta kebencian yang mendalam dihati mereka.”
Ban Ki Moon dan bawahannya harus tahu bahwa penduduk Afghan dan para mujahid telah memiliki pengalaman yang banyak dalam tiga dekade perang. Mereka tahu seluruh permainan dan cara yang biasa dilakukan kolonialisme. Tidak ada yang dapat dibohongi melalui statemen apapun. Kalian juga harus tahu bahwa keputusan yang parsial dan dukungan buta hanya akan merusak kredibilitas kalian dimata dunia, khususnya di Afghanistan. (haninmazaya/tum/arrahmah.com)