WASHINGTON (Arrahmah.com) – Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka menangguhkan untuk sementara waktu pemindahan tahanan ke negara Yaman dari pusat penahanan AS di Teluk Guantanamo, Kuba.
Langkah ini dilakukan setelah itu kemunculan pemuda Nigeria yang mencoba melakukan pemboman di pesawat AS pada 25 Desember lalu dan ia terkait dengan al-Qaidah di Yaman.
Lebih dari 80 warga keturunan Yaman hampir dipindahkan dari penjara Guantanamo, seiring dengan pengumuman Amerika Serikat untuk menutup kamp penyiksaan tak manusiawi ini.
Banyak pejabat yang takut dengan pemindahan tersebut, akan banyak dari mereka yang kembali bergabung dengan kelompok-kelompok ‘militan’.
“Meskipun kami tetap berkomitmen untuk menutup fasilitas (Guantanamo), penentuan itu telah dibuat sekarang, pemindahan tahanan lainnya ke Yaman bukan ide bagus,” kata juru bicara Gedung Putih, Robert Gibbs.
Presiden AS, Barack Obama, terus mendapat tekanan untuk membatalkan pengiriman tahanan Guantanamo, ke Yaman sejak penyelidik mengatakan bahwa Umar Farouk Abdulmutallab, pemuda Nigeria usia 23 tahun, itu telah dilatih di Yaman untuk meledakkan penerbangan transatlantik ke Detroit pada Hari Natal.
Dugaan lainnya datang pekan lalu bahwa rencana pengeboman itu dilakukan oleh dua orang yang dibebaskan oleh AS dari Teluk Guantanamo pada bulan November 2007.
Muhamad Atiq al-Harbi, juga dikenal sebagai Mohammed al-Awfi, dan Said Ali al-Shihri dikirim pulang ke Arab Saudi, di mana mereka mengakui ikut program terapi dan rehabilitasi dan kemudian dibebaskan, kata para pejabat AS dan Saudi.
Warga negara Yaman yang ditahan AS saat ini di Guantanamo hampir setengahnya dari kurang lebih 200 tahanan.
Presiden Obama berjanji untuk menutup pusat penahanan kontroversial pada 22 Januari, namun kemudian pada mengubah tenggat waktu penutupannya November lalu telah menjadi waktu lainnya pada tahun ini.
Obama pun bulan lalu mengumumkan rencana pemindahan banyak tahanannya ke sebuah penjara di negara bagian Illinois.
Beberapa akan menghadapi persidangan di mahkamah pidana dan militer AS, sementara yang lain akan ditransfer ke luar negeri. (althaf/bbc/arrahmah.com)