YERUSALEM (Arrahmah.com) – Perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu pada Senin (28/12) mengumumkan pertama kalinya penugasan pasukan Israel di sepanjang perbatasan timur saat disahkannya solusi dua negara bagian di masa yang akan datang untuk mencegah penyelundupan senjata.
“Masalah demiliterisasi harus diselesaikan secara efektif, tetapi harus tetap memperhatikan blokade ketat untuk mencegah masuknya hal-hal ilegal, terutama di perbatasan timur,” kata Netanyahu dalam pidatonya kepada duta besar Israel.
“Saya ragu apakah ada pihak lain yang bisa menyelesaikan hal itu, kecuali kehadiran nyata dari Negara Israel, pasukan Israel,” katanya.
Netanyahu mengatakan bahwa negara Palestina yang akan didirikan di Tepi Barat yang diduduki dan Jalur Gaza harus didemiliterisasi, tetapi dia tidak membuat referensi khusus hingga detik ini mengenai penempatan pasukan Israel di perbatasan Yordania.
Israel dan Mesir memegang kendali perbatasan Jalur Gaza di bawah resolusi sementara. Israel memberlakukan blokade setelah Hamas merebut wilayah tersebut pada tahun 2007 dari pasukan yang loyal pada Presiden Palestina Mahmoud Abbas dari kelompok Fatah. (althaf/rtrs/arrahmah.com)