KABUL (Arrahmah.com) – Pimpinan NATO mengatakan pada hari Selasa (22/12) bahwa pihaknya tidak akan menentukan batas waktu untuk menarik mundur pasukan sekutu dari Afghanistan, dengan dalih masih ada kecemasan warga Afghanistan jika pasukan asing pergi sebelum pasukan mereka mampu menjamin keamanan negara mereka sendiri.
Sekretaris Jenderal NATO, Anders Fogh Rasmussen, mengunjungi Afghanistan untuk pertama kalinya sejak Presiden AS Barack Obama mengumumkan rencana bulan ini untuk mengirimkan 30.000 pasukan tambahan ke Afghanistan. Selain AS, sekutu-sekutu NATO pun berjanji untuk mengirim sekitar 7.000 lebih pasukan tambahannya.
Tapi rencana Washington yang juga berisi pengurangan jumlah pasukan AS akan tahun 2011 karena pasukan keamanan Afghanistan diperkirakan mengambil alih tanggung jawab keamanan secara bertahap, diklaim NATO dan beberapa pejabat AS, menimbulkan kekhawatiran di kalangan warga sipil Afghanistan.
“Pesan pertama saya adalah untuk warga Afghanistan: Saya tahu bahwa ada yang bertanya-tanya berapa lama pasukan internasional akan tetap tinggal, lebih tepatnya lagi, mereka khawatir kami akan pergi terlalu cepat,” ungkap Rasmussen kepada wartawan bersama Presiden Afghanistan di Kabul.
“Jangan ada keraguan, masyarakat internasional akan ada di pihak anda, akan melindungi anda, dan membantu membangun kembali negara anda sampai anda siap untuk berdiri sendiri,” katanya.
Rasmussen mengatakan akan ada ‘momentum baru’ pada tahun 2010 sebagai temuan sebagai langkah NATO untuk melakukan misinya di Afghanistan tetapi fokus utamanya masih tetap untuk ‘melindungi’ penduduk dan melatih lebih banyak pasukan Afghanistan. (althaf/ansr/arrahmah.com)