KAIRO (Arrahmah.com) – Mesir menolak memberikan izin bagi para aktivis untuk melakukan aksi protes melintasi perbatasan menuju Jalur Gaza untuk menandai peringatan satu tahun berlalunya konflik di wilayah tersebut.
Kementerian luar negeri Mesir mengatakan aksi tersebut tidak diperbolehkan karena situasi Gaza yang masih sensitif.
Lebih dari 1.000 aktivis dari 42 negara telah menandatangani untuk bergabung aksi pembebasan Gaza yang direncanakan akan dilakuakn minggu depan.
Mesir memperingatkan bahwa siapa pun yang mencoba melintasi perbatasan dari Mesir, akan ditangani oleh hukum.
Warga Palestina dan berbagai macam kelompok hak asasi manusia mengatakan lebih dari 1.400 warga Gaza tewas dalam kekerasan antara 27 Desember hingga 16 Januari, meskipun Israel mengumumkan hanya 1.166 orang.
Laporan Goldstone mengatakan baik tentara Israel maupun ‘militan’ Palestina melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama pertempuran.
Beberapa waktu lalu, Mesir telah mulai membangun tembok logam besar sepanjang 10-11 kilometer dengan kedalaman 18 meter dari permukaan tanah di sepanjang perbatasan dengan Jalur Gaza dalam rangka memotong jalur terowongan yang selama ini selalu diklaim sebagai tempat penyelundupan senjata.
Jalur Gaza menjadi wilayah yang terkungkung, selain berada di bawah blokade ketat Israel, negara tetangganya, Mesir yang mayoritas muslim pun melakukan tindakan serupa dengan Israel. (althaf/bbc/arrahmah.com)