SEOUL (Arrahmah.com) – Departemen Pertahanan Nasional Korea Selatan pada Rabu (16/12) menyepelekan ancaman yang dikeluarkan oleh Taliban terhadap negaranya yang berencana untuk mengirimkan pasukan tambahan ke Afghanistan.
“Ini adalah penilaian kami bahwa ancaman itu terlalu konvensional dan sebetulnya ditujukan untuk membendung penyebaran pasukan kami dengan menyalakan perlawanan terhadap Korea Selatan,” kata kementerian dalam sebuah buku kecil dibagikan kepada media lokal, dengan menambahkan bahwa ancaman tersebut sudah bisa diperkirakan, sebagaimana dikutip Agen Berita Yonhap.
Taliban pekan lalu mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui e-mail ke beberapa media internasional bahwa Seoul harus siap menghadapi dampak buruk jika pasukan tetap dikerahkan. Pernyataan itu merupakan respons atas keputusan pemerintah Korea Selatan untuk mengirim 350 pasukan ke Afghanistan selama dua setengah tahun sebagai bagian dari program rekonstruksi yang dipimpinnya.
Menurut rencana, pasukan akan ditempatkan di Provinsi Parwan, sebelah utara Kabul, dalam rangka melindungi Tim Rekonstruksi Korea Selatan (PRT).
Pemerintah Korea Selatan mengatakan misi utama pasukan adalah menjaga basis PRT dan melindungi kegiatan anggota PRT.
Korea Selatan pada tahun 2007 menarik diri dari Afghanistan, pasca ditawannya 23 misionaris Kristen Korea Selatan oleh Taliban, dua dari mereka tewas dan sisanya dibebaskan.
Sejak itu, Seoul hanya mengambil peran medis dan memberikan pelatihan keahlian membantu Amerika Serikat dan hanya dua lusin relawan Korsel yang bekerja di Basis Angkatan Udara AS di Bagram, sebelah utara Kabul. (althaf/xnh/arrahmah.com)