MOGADISHU (Arrahmah.com) – Presiden Somalia Sharif Ahmed pada hari Rabu (9/12) berjanji untuk meningkatkan perang melawan pemberontak yang menurutnya telah melakukan pemboman di sebuah upacara wisuda di Mogadishu pekan lalu dan menewaskan 22 orang, termasuk tiga menteri, RBC Radio melaporkan.
Syarif berbicara di hadapan angkatan laut Somalia di Mogadishu. Ia menyerukan pengusiran para ‘pemberontak’ dari negerinya sehingga akhirnya perdamaian akan terwujud di negara itu.
“Kami berkomitmen untuk melakukan segala upaya untuk memerangi penjahat asing dan para pendukung mereka”, kata Sharif.
Dia menambahkan bahwa rakyat Somali harus siap dan berpartisipasi dalam membersihkan negara dari para ‘pemberontak’ dan memulihkan perdamaian. Dia mengatakan para ‘pemberontak’ memutuskan untuk membunuh seseorang yang dikenal dan tidak percaya pada ideologi mereka.
Pemerintah Sharif Ahmed hanya mengendalikan beberapa daerah di Mogadishu dan selalu menjadi bulan-bulanan penyerangan tiap harinya, termasuk Al Shabaab, yang menurut Washington merupakan kelompok yang ada di bawah payung kepemimpinan al Qaidah di Somalia.
Menurut badan keamanan Barat, Somalia telah menjadi tempat yang aman bagi para militan Islam, termasuk para pelaku jihad dari negara lain yang melakukan perencanaan serangan di negara miskin tersebut. (althaf/rbc/arrahmah.com)